Pages

10.26.2011

Jasa Pembuatan Sekripsi Terbaik di Indonesia

Kendala Pembuatan Skripsi dan Tesis

Salah satu momok yang paling di takuti oleh setiap mahasiswa adalah ketika harus menyusun skripsi. Terkadang mereka terlalu lama lulusnya karena belum kelar dalam menyelesaikan skripsinya. Untuk itu mereka sibuk mencari solusinya. Salah satunya dengan mencari jasa pembuatan skripsi yang bisa membimbing mereka mengerjakan skripsi.

Ada banyak penyedia jasa pembuatan skripsi di Yogyakarta, dan IDTesis.com adalah salah satunya. Rata-rata penyedia jasa pembuatan skripsi menawarkan paket yang sudah lengkap untuk membantu mahasiswa dalam menyelesaikan tugas akhir skripsi.

Skripsi menurut pengertian Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah karangan ilmiah yang wajib ditulis oleh mahasiswa sebagai bagian dari persyaratan akhir pendidikan akademisnya. Skripsi hingga saat ini dikenal sebagai wujud karya ilmiah seorang mahasiswa, sekaligus sebagai wujud pertanggungjawaban hasil studi selama mahasiswa menempuh kuliah. Hingga saat ini pun, skripsi masih menjadi tolak ukur lulus atau tidaknya seorang mahasiswa untuk mendapatkan gelar sarjana.

Bagi sebagian mahasiswa, pembuatan skripsi adalah sesuatu yang sulit. Hal ini dikarenakan mahasiswa harus berhadapan dengan berbagai kendala, seperti penggunaan EYD yang ketat, penggunaan metodologi penelitian yang sesuai, tema judul skripsi harus up to date, dan lain sebagainya. Belum lagi jika mahasiswa harus berhadapan dengan dosen yang tidak bisa berkompromi dan tidak bisa membantu masalah-masalah yang dihadapi oleh mahasiswa. Dengan adanya kendala-kendala tersebut, maka Idtesis.com sebagai penyedia jasa pembuatan skripsi menawarkan beberapa paket untuk membantu mahasiswa dalam pembuatan skripsi.

Paket Jasa pembuatan Skripsi dan Tesis

Adapun paket yang disediakan oleh IDTesis berkaitan dengan jasa pembuatan skripsi meliputi:

- Paket Olah Data. Paket ini membantu mahasiswa untuk menyelesaikan pembuatan skripsinya. Paket Olah Data dilakukan untuk membantu mahasiswa menyelesaikan masalah pencarian data, mendapatkan instrumen yang valid dan reliabel.

- Paket Pembuatan Skripsi. Paket ini membantu clien untuk membuat penulisan skripsi dan sejenisnya. Kami menyediakan paket jasa pembuatan skripsi dengan fasilitas yang lengkap mulai dari penyediaan referensi yang terbaru, penyediaan konsultan yang berkompeten, hasil yang diperoleh dari Jasa Pembuatan Skripsi adalah unik dan bukan plagiat.

Konsultan yang kami sediakan di IDTesis.com sangat kompeten sesuai dengan bidang / konsentrasi setiap jurusan. Untuk setiap jurusan yang ada kami mempunyai konsultan sendiri sehingga benar – benar bisa fokus, paham dan mengerti benar sesuai dengan keahliannya. Sehingga nantinya teknik dan bahasa yang di gunakan tentunya sesuai dengan jurusan yang di bimbingnya.

Program yang Bisa Kami Bantu

Adapun Program Studi yang bisa kami bantu untuk skripsi (Strata 1) diantaranya adalah : Skripsi Penelitian Tindakan Kelas/PTK, Skripsi Pendidikan , Skripsi Psikologi, Skripsi Teknik ( sipil, mesin, otomotif, lingkungan, elektro), Skripsi Ekonomi ( akuntansi, iesp, manajemen), Skripsi Kesehatan ( kebidanan, keperawatan, kedokteran), Skripsi Pendidikan Agama Islam, Skripsi Hukum ( pidana, perdata, htn), Skripsi Bahasa dan Sastra, Skripsi Kehutanan, Skripsi Peternakan/Pertanian, dan Skripsi Pertanahan.

Biaya Jasa pembuatan Skripsi

Biaya yang kami tawarkan untuk membantu pembuatan skripsi mulai dari awal sampai dengan akhir ( lulus ) bervariasi. Untuk jurusan pendidikan dan sosial mulai dari 2,5 sd 2,7 juta, untuk jurusan kedokteran dan teknik mulai 2,7 sd 3 juta. Adapun untuk pembayaran nanti sistemnya bertahap, sesuai dengan kesepakatan (MOU) yang telah di sepakati bersama. Untuk Olah datanya biayanya mulai dari 150 rb sesuai dengan tingkat kesulitan data yang di olah.

Secara ilmiah, jasa ini masih melibatkan mahasiswa dalam proses diskusi dimulai dari melihat masalah-masalah yang dihadapi oleh mahasiswa di lapangan, membantu mengidentifikasi masalah, melakukan konsultasi tentang referensi dan metodologi yang tepat dari tesis. Dengan melewati proses-proses tersebut maka objektivitas tesis dan orisinalitas tesis sebagai karangan ilmiah tetap dapat dipertanggung jawabkan.

Artikel Ilmiah, Mengikuti Prosedur Keilmiahan

Artikel ilmiah dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti karya tulis lengkap, misalkan laporan berita atau esal di majalah, surat kabar dan sebagainya. Artikel ilmiah memiliki beberapa ciri sebagai berikut :

Lugas, yang artinya tulisan tidak bertele-tele dan langsung to the point ke pokok permasalahan.
Logis, keterangan yang diberikan memiliki landasan teori dan masuk akal serta dapat diverifikasi mengenai kebenarannya.
Tuntas, pokok permasalahan yang diangkat dikupas secara mendetail.
Objektif, keterangan yang diberikan sesuai dengan data atau fakta.
Cermat, seksama dalam penulisan untuk meminimalisir adanya kesalahan.
Jelas dan padat, maksudnya keterangan-keterangan yang tercantum dipaparkan secara jelas.
Apa saja persiapan yang sebaiknya dilakukan seorang penulis artikel sebelum menulis sebuah artikel? Langkah awal yaitu pemilihan tema yang akan diangkat, tema tersebut dapat berupa kejadian yang sedang booming, isu-isu terakhir, masalah sosial, masalah kemiskinan yang sampai sekarang belum ada penyelesaian dan tema-tema lainnya. Setelah itu pembuatan kerangka artikel, maksudnya adalah pembuatan garis-garis besar yang akan dituangkan dalam artikel. Dalam pembuatan kerangka artikel penulis dapat mencari referensi terkait dengan tema tersebut. Langkah selanjutnya adalah penyusunan artikel itu sendiri. Disini yang perlu diperhatikan adalah korelasi atau hubungan antar paragraf. Dan tidak kalah pentingnya adalah pencantuman judul artikel. Judul tidak perlu panjang-lebar lebih baik ringkas, memiliki daya tarik (eye catching) dan dapat mewakili keseluruhan isi artikel tersebut.

Jika dilihat dari tujuan penulisan, artikel terbagi menjadi beberapa jenis antara lain :

Ditujukan untuk memecahkan suatu permasalahan yang mungkin dihadapi oleh pembaca.
Ditujukan untuk menyalurkan ide-ide cemerlang atau untuk berkreasi.
Ditujukan untuk menyatakan ke-eksistensian atau keberadaan dari seorang penulis.
Ditujukan untuk menghibur pembaca.
Ditujukan untuk membujuk pembaca untuk melakukan suatu hal atau membeli produk yang ditawarkan.
Ditujukan untuk pemberian informasi kepada pembaca tentang suatu hal.
Ditujukan untuk penyelesaian suatu tugas, misal siswa.
Artikel ilmiah adalah salah satu jenis artikel. Artikel ilmiah berbeda dengan karya tulis lain seperti pada skripsi atau proposal. Artikel ilmiah merupakan karya tulis yang ditulis dengan mengikuti prosedur keilmiahan yang biasanya akan dimuat dalam jurnal ilmiah atau pada buku kumpulan artikel ilmiah.

Bila dijabarkan secara lebih rinci dapat kita temukan bagian-bagian atau komponen dari suatu artikel ilmiah, antara lain judul artikel, terdapat di awal sebuah artikel, memiliki daya tarik dan mewakili keseluruhan artikel; nama penulis, setelah judul biasanya diikuti adanya nama penulis itu sendiri dengan tanpa menyebutkan atau memberi ‘embel-embel’ gelar akademis; abstrak dan kata kunci, berisikan sedikit ringkasan dari penulis, tetapi abstrak disini bukan sebagai kata pengantar dari penulis; pendahuluan, menguraikan permasalahan yang diangkat, wawasan dan rencana-rencana penulis dalam pemecahan masalah tersebut; bagian inti, berisi kupasan permasalahan, analisa, dan pendapat/ sikap penulis menghadapi permasalahan; bagian metode, menguraikan desain penelitian yang dipakai, target yang disasar, serta teknik-teknik pengumpulan data; hasil penelitian; pembahasan; kesimpulan dan saran; terakhir daftar rujukan. Dalam penulisan artikel ilmiah biasanya tidak melebihi dari 15 halaman sudah termasuk gambar dan tabel.

Karya Tulis Ilmiah, Mengedepankan Fakta Bukan Imajinasi

Banyak jenis tulisan dari dunia penulisan karya antara lain tulisan cerpen, tulisan novel, tulisan berbentuk puisi yang mana dari bentuk tulisan tersebut termasuk golongan karya fiksi yang menonjolkan imajinasi dari penulis dan bukan berdasarkan fakta dari sebuah penelitian yang telah diadakan sebelumnya. Sedangkan untuk karya tulis ilmiah malah sebaliknya, maksudnya karya tulis ilmiah lebih mengedepankan fakta dari penelitian dan bukan berdasarkan angan-angan atau imajinasi penulis. Jadi menurut Eko Susilo (1995) karya tulis ilmiah adalah tulisan yang didasari dan mengedepankan segala hasil melalui pengamatan, peninjauan, penelitian pada bidang tertentu dan selanjutkan disusun menurut metode tertentu juga dengan sistematika penulisan yang santun secara bahasa dan isi tulisannya bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya, atau juga disebut benar secara keilmiahannya.

Menurut Prof. Dr. H. Engkoswara, M.Ed. karya ilmiah atau karangan ilmiah secara umum mempunyai ciri-ciri sebagai berikut menyajikan data atau fakta yang objektif sehingga dapat dipertanggung-jawabkan kebenarannya; disusun secara sistematis, langkah-langkahnya direncanakan secara berurutan, prosedural konseptual, sehingga menunjukkan adanya kesinambungan antara unsur yang satu dengan unsur yang lainnya; tidak menonjolkan unsur-unsur emotif dan perasaan pribadi artinya harus berdasarkan logika yang sehat sehingga menyajikan unsur-unsur sebab akibat; tidak menimbulkan pertanyaan-pertanyaan bagi para pembaca sehingga dapat menimbulkan keraguan-raguan; tuntas artinya segala hal yang dikemukakan itu dikupas secara mendalam selengkap-lengkapnya; seksama artinya berusaha menghindarkan diri dari segala kesalahan dan kekeliruan; berlaku umum artinya segala kesimpulan berlaku bagi semua masalah yang ditelitinya dan biasanya menggunakan bahasa denotatif.

Terdapat beberapa jenis karya tulis ilmiah antara lain makalah, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia makalah mempunyai dua definisi (1) tulisan resmi tentang suatu pokok yang dimaksudkan untuk dibacakan di muka umum dalam suatu persidangan dan sering disusun untuk diterbitkan, (2) karya tulis pelajar atau mahasiswa sebagai laporan hasil pelaksanaan tugas sekolah atau perguruan tinggi; kertas kerja, yaitu sejenis makalah tetapi memiliki tingkat analisa yang lebih dalam dan biasanya disajikan dalam lokakarya; skripsi merupakan karya tulis ilmiah yang berdasarkan hasil penelitian lapangan dan atau studi kepustakaan yang disusun mahasiswa sesuai dengan bidang studinya sebagai tugas akhir dalam studi formalnya di universitas; tesis merupakan karya tulis ilmiah akhir untuk mahasiswa S2 untuk menemukan teori baru atau memverifikasi teori yang sudah ada; dan terakhir disertasi yaitu karya ilmiah sebagai tugas akhir untuk mahasiswa S3 yang dikhususkan untuk menemukan dan menjelaskan teori baru.

Karya tulis ilmiah mempunyai syarat-syarat antara lain sebagai berikut. Sedangkan syarat-syaratnya sebagai berikut terdapat data dan fakta bukan sekedar angan-angan dari penulis, objektif dalam menyajikan karya tersebut dan memaparkan secara lugas dan jelas untuk menghindari timbulnya pemikiran-pemikiran lain dari pembaca.

Berikut adalah salah satu contoh dalam penulisan karya ilmiah, yaitu pendahuluan berisi latar belakang penulisan, teori pendukung atau dapat pula dicantumkan pendapat para ahli serta pernyataan ide utama dari pembuatan karya tulis ilmiah tersebut. Pada bagian isi dari suatu Karya tulis ilmiah menjabarkan hal-hal dari ide pokok, sedangkan bagian penutup biasanya mengulangi sedikit dari ulasan pada bagian isi.

Metode Penelitian Kualitatif

Dalam penelitian sosial, masalah penelitian, tema, topik, dan judul penelitian berbeda secara kualitatif maupun kuantitatif. Baik substansial maupun materil kedua penelitian itu berbeda berdasarkan filosofis dan metodologis. Masalah kuantitatif lebih umum memiliki wilayah yang luas, tingkat variasi yang kompleks namun berlokasi dipermukaan. Akan tetapi masalah-masalah kualitatif berwilayah pada ruang yang sempit dengan tingkat variasi yang rendah namun memiliki kedalaman bahasan yang tak terbatas.

Pendekatan kualitatif adalah suatu proses penelitian dan pemahaman yang berdasarkan pada metodologi yang menyelidiki suatu fenomena sosial dan masalah manusia. Pada pendekatan ini, peneliti membuat suatu gambaran kompleks, meneliti kata-kata, laporan terinci dari pandangan responden, dan melakukan studi pada situasi yang alami (Creswell, 1998:15). Bogdan dan Taylor (Moleong, 2007:3) mengemukakan bahwa metodologi kualitatif merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis maupun lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati.

Penelitian kualitatif dilakukan pada kondisi alamiah dan bersifat penemuan. Dalam penelitian kualitatif, peneliti adalah instrumen kunci. Oleh karena itu, peneliti harus memiliki bekal teori dan wawasan yang luas jadi bisa bertanya, menganalisis, dan mengkonstruksi obyek yang diteliti menjadi lebih jelas. Penelitian ini lebih menekankan pada makna dan terikat nilai. Penelitian kualitatif digunakan jika masalah belum jelas, untuk mengetahui makna yang tersembunyi, untuk memahami interaksi sosial, untuk mengembangkan teori, untuk memastikan kebenaran data, dan meneliti sejarah perkembangan.


B. Sistematika Penelitian Kualitatif
Judul
Abstrak
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Gambar
Bab I Pendahuluan
Konteks Penelitian
Fokus Kajian Penelitian
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
Bab II Perspektif Teoritis dan Kajian Pustaka
Bab III Metode Penelitian
Pendekatan
Batasan Istilah
Unit Analisis
Deskripsi Setting Penelitian
Pengumpulan Data
Analisis Data
Keabsahan data
Bab IV Hasil dan pembahasan
Bab VI Kesimpulan dan saran
Daftar pustaka
Lampiran


Penjelasan secara ringkas keseluruhan unsur yang ada dalam penelitian kualitatif, yaitu:
Judul, singkat dan jelas serta mengisyaratkan fenomena dan fokus kajian penelitian. Penulisan judul sedapat mungkin menghindari berbagai tafsiran yang bermacam-macam dan tidak bias makna.
Abstrak, ditulis sesingkat mungkin tetapi mencakup keseluruhan apa yang tertulis di dalam laporan penelitian. Abstrak penelitian selain sangat berguna untuk membantu pembaca memahami dengancepat hasil penelitian, juga dapat merangsang minat dan selera orang lain untuk membacanya.
Perspektif teoritis dan kajian pustaka, perspektif teori menyajikan tentang teori yang digunakan sebagai perpektif baik dalam membantumerumuskan fokus kajian penelitian maupun dalam melakukan analisis data atau membahas temuan-temuan penelitian. Sementara kajian pustaka menyajikan tentang studi-studi terdahulu dalam konteks fenomena dan masalah yang sama atau serupa.
Metode yang digunakan, menyajikan secara rinci metode yang digunakan dalam proses penelitian.
Temuan–temauan penelitian, menyajikan seluruh temuan penelitian yang diorganisasikan secara rinci dan sistematis sesuai urutan pokok masalah atau fokus kajian penelitian. Temuan-temuan penelitian yang disajikan dalam laporan penelitian merupakan serangkaian fakta yang sudah direduksi secara cermat dan sistematis, dan bukan kesan selintas peneliti apalagi hasil karangan atau manipulasi peneliti itu sendiri.
Analisis temuan– temuan penelitian. Hasil temuanmemrlukan pembahasan lebih lanjut dan penafsiran lebih dalam untuk menemukan makna di balik fakta. Dalam melakukan pembahasan terhadap temuan-temuan penelitian, peneliti harus kembali mencermati secara kritis dan hati-hati terhadap perspektif teoritis yang digunakan.

C. Jenis-jenis Penelitian Kualitatif
Penelitian kualitatif memiliki 5 jenis penelitian, yaitu:
1. Biografi
Penelitian biografi adalah studi tentang individu dan pengalamannya yang dituliskan kembali dengan mengumpulkan dokumen dan arsip-arsip. Tujuan penelitian ini adalah mengungkap turning point moment atau epipani yaitu pengalaman menarik yang sangat mempengaruhi atau mengubah hidup seseorang. Peneliti menginterpretasi subjek seperti subjek tersebut memposisikan dirinya sendiri.

2. Fenomenologi
Penelitian fenomenologi mencoba menjelaskan atau mengungkap makna konsep atau fenomena pengalaman yang didasari oleh kesadaran yang terjadi pada beberapa individu. Penelitian ini dilakukan dalam situasi yang alami, sehingga tidak ada batasan dalam memaknai atau memahami fenomena yang dikaji. Menurut Creswell (1998:54), Pendekatan fenomenologi menunda semua penilaian tentang sikap yang alami sampai ditemukan dasar tertentu. Penundaan ini biasa disebut epoche (jangka waktu). Konsep epoche adalah membedakan wilayah data (subjek) dengan interpretasi peneliti. Konsep epoche menjadi pusat dimana peneliti menyusun dan mengelompokkan dugaan awal tentang fenomena untuk mengerti tentang apa yang dikatakan oleh responden.

3. Grounded theory
Walaupun suatu studi pendekatan menekankan arti dari suatu pengalaman untuk sejumlah individu, tujuan pendekatan grounded theory adalah untuk menghasilkan atau menemukan suatu teori yang berhubungan dengan situasi tertentu . Situasi di mana individu saling berhubungan, bertindak, atau terlibat dalam suatu proses sebagai respon terhadap suatu peristiwa. Inti dari pendekatan grounded theory adalah pengembangan suatu teori yang berhubungan erat kepada konteks peristiwa dipelajari.

4. Etnografi
Etnografi adalah uraian dan penafsiran suatu budaya atau sistem kelompok sosial. peneliti menguji kelompok tersebut dan mempelajari pola perilaku, kebiasaan, dan cara hidup. Etnografi adalah sebuah proses dan hasil dari sebuah penelitian. Sebagai proses, etnografi melibatkan pengamatan yang cukup panjang terhadap suatu kelompok, dimana dalam pengamatan tersebut peneliti terlibat dalam keseharian hidup responden atau melalui wawancara satu per satu dengan anggota kelompok tersebut. Peneliti mempelajari arti atau makna dari setiap perilaku, bahasa, dan interaksi dalam kelompok.

5. Studi kasus
Penelitian studi kasus adalah studi yang mengeksplorasi suatu masalah dengan batasan terperinci, memiliki pengambilan data yang mendalam, dan menyertakan berbagai sumber informasi. Penelitian ini dibatasi oleh waktu dan tempat, dan kasus yang dipelajari berupa program, peristiwa, aktivitas, atau individu.

D. Metode Pengumpulan Data

Beberapa metode pengumpulan data dalam penelitian kualitatif, yaitu:

1. Wawancara
Wawancara merupakan alat re-cheking atau pembuktian terhadap informasi atau keterangan yang diperoleh sebelumnya. Tehnik wawancara yang digunakan dalam penelitian kualitatif adalah wawancara mendalam. Wawancara mendalam (in–depth interview) adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan informan atau orang yang diwawancarai, dengan atau tanpa menggunakan pedoman (guide) wawancara, di mana pewawancara dan informan terlibat dalam kehidupan sosial yang relatif lama.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan seorang peneliti saat mewawancarai responden adalah intonasi suara, kecepatan berbicara, sensitifitas pertanyaan, kontak mata, dan kepekaan nonverbal. Dalam mencari informasi, peneliti melakukan dua jenis wawancara, yaitu autoanamnesa (wawancara yang dilakukan dengan subjek atau responden) dan aloanamnesa (wawancara dengan keluarga responden). Beberapa tips saat melakukan wawancara adalah mulai dengan pertanyaan yang mudah, mulai dengan informasi fakta, hindari pertanyaan multiple, jangan menanyakan pertanyaan pribadi sebelum building raport, ulang kembali jawaban untuk klarifikasi, berikan kesan positif, dan kontrol emosi negatif.

2. Observasi
Beberapa informasi yang diperoleh dari hasil observasi adalah ruang (tempat), pelaku, kegiatan, objek, perbuatan, kejadian atau peristiwa, waktu, dan perasaan. Alasan peneliti melakukan observasi adalah untuk menyajikan gambaran realistik perilaku atau kejadian, untuk menjawab pertanyaan, untuk membantu mengerti perilaku manusia, dan untuk evaluasi yaitu melakukan pengukuran terhadap aspek tertentu melakukan umpan balik terhadap pengukuran tersebut.

Bungin (2007: 115) mengemukakan beberapa bentuk observasi yang dapat digunakan dalam penelitian kualitatif, yaitu observasi partisipasi, observasi tidak terstruktur, dan observasi kelompok tidak terstruktur.
Observasi partisipasi (participant observation) adalah metode pengumpulan data yang digunakan untuk menghimpun data penelitian melalui pengamatan dan pengindraan dimana observer atau peneliti benar-benar terlibat dalam keseharian responden.
Observasi tidak berstruktur adalah observasi yang dilakukan tanpa menggunakan guide observasi. Pada observasi ini peneliti atau pengamat harus mampu mengembangkan daya pengamatannya dalam mengamati suatu objek.
Observasi kelompok adalah observasi yang dilakukan secara berkelompok terhadap suatu atau beberapa objek sekaligus.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam observasi adalah topografi, jumlah dan durasi, intensitas atau kekuatan respon, stimulus kontrol (kondisi dimana perilaku muncul), dan kualitas perilaku.

3. Dokumen
Sejumlah besar fakta dan data tersimpan dalam bahan yang berbentuk dokumentasi. Sebagian besar data yang tersedia adalah berbentuk surat-surat, catatan harian, cenderamata, laporan, artefak, foto, dan sebagainya. Sifat utama data ini tak terbatas pada ruang dan waktu sehingga memberi peluang kepada peneliti untuk mengetahui hal-hal yang pernah terjadi di waktu silam. Secara detail bahan dokumenter terbagi beberapa macam, yaitu otobiografi, surat-surat pribadi, buku atau catatan harian, memorial, klipping, dokumen pemerintah atau swasta, data di server dan flashdisk, data tersimpan di website, dan lain-lain.

4. Focus Group Discussion (FGD)
Focus Group Discussion (FGD) adalah teknik pengumpulan data yang umumnya dilakukan pada penelitian kualitatif dengan tujuan menemukan makna sebuah tema menurut pemahaman sebuah kelompok. Teknik ini digunakan untuk mengungkap pemaknaan dari suatu kalompok berdasarkan hasil diskusi yang terpusat pada suatu permasalahan tertentu. FGD juga dimaksudkan untuk menghindari pemaknaan yang salah dari seorang peneliti terhadap fokus masalah yang sedang diteliti.

E. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data dalam penelitian kualitatif di dasarkan pada pendekatan yang digunakan. Beberapa bentuk analisis data dalam penelitian kualitatif, yaitu:

1. Biografi
Langkah-langkah analisis data pada studi biografi, yaitu:
a. Mengorganisir file pengalaman objektif tentang hidup responden seperti tahap perjalanan hidup dan pengalaman. Tahap tersebut berupa tahap kanak-kanak, remaja, dewasa dan lansia yang ditulis secara kronologis atau seperti pengalaman pendidikan, pernikahan, dan pekerjaan.
b. Membaca keseluruhan kisah kemudian direduksi dan diberi kode.
c. Kisah yang didapatkan kemudian diatur secara kronologis.
d. Selanjutnya peneliti mengidentifikasi dan mengkaji makna kisah yang dipaparkan, serta mencari epipani dari kisah tersebut.
e. Peneliti juga melihat struktur untuk menjelaskan makna, seperti interaksi sosial didalam sebuah kelompok, budaya, ideologi, dan konteks sejarah, kemudian memberi interpretasi pada pengalaman hidup individu.
f. Kemudian, riwayat hidup responden di tulis dengan berbentuk narasi yang berfokus pada proses dalam hidup individu, teori yang berhubungan dengan pengalaman hidupnya dan keunikan hidup individu tersebut.

2. Fenomenologi
Langkah-langkah analisis data pada studi fenomenologi, yaitu:
a. Peneliti memulai mengorganisasikan semua data atau gambaran menyeluruh tentang fenomena pengalaman yang telah dikumpulkan.
b. Membaca data secara keseluruhan dan membuat catatan pinggir mengenai data yang dianggap penting kemudian melakukan pengkodean data.
c. Menemukan dan mengelompokkan makna pernyataan yang dirasakan oleh responden dengan melakukan horizonaliting yaitu setiap pernyataan pada awalnya diperlakukan memiliki nilai yang sama. Selanjutnya, pernyataan yang tidak relevan dengan topik dan pertanyaan maupun pernyataan yang bersifat repetitif atau tumpang tindih dihilangkan, sehingga yang tersisa hanya horizons (arti tekstural dan unsur pembentuk atau penyusun dari phenomenon yang tidak mengalami penyimpangan).
d. Pernyataan tersebut kemudian di kumpulkan ke dalam unit makna lalu ditulis gambaran tentang bagaimana pengalaman tersebut terjadi.
e. Selanjutnya peneliti mengembangkan uraian secara keseluruhan dari fenomena tersebut sehingga menemukan esensi dari fenomena tersebut. Kemudian mengembangkan textural description (mengenai fenomena yang terjadi pada responden) dan structural description (yang menjelaskan bagaimana fenomena itu terjadi).
f. Peneliti kemudian memberikan penjelasan secara naratif mengenai esensi dari fenomena yang diteliti dan mendapatkan makna pengalaman responden mengenai fenomena tersebut.
g. Membuat laporan pengalaman setiap partisipan. Setelah itu, gabungan dari gambaran tersebut ditulis.

3. Grounded theory
Langkah-langkah analisis data pada studi grounded theory, yaitu:
a. Mengorganisir data
b. Membaca keseluruhan informasi dan memberi kode.
c. Open coding, peneliti membentuk kategori informasi tentang peristiwa dipelajari.
d. Axial coding, peneliti mengidentifikasi suatu peristiwa, menyelidiki kondisi-kondisi yang menyebabkannya, mengidentifikasi setiap kondisi-kondisi, dan menggambarkan peristiwa tersebut.
e. Selective coding, peneliti mengidentifikasi suatu jalan cerita dan mengintegrasikan kategori di dalam model axial coding.
Selanjutnya peneliti boleh mengembangkan dan menggambarkan suatu acuan yang menerangkan keadaan sosial, sejarah, dan kondisi ekonomi yang mempengaruhi peristiwa.

4. Etnografi
Langkah-langkah analisis data pada studi etnografi, yaitu:
a. Mengorganisir file.
b. Membaca keseluruhan informasi dan memberi kode.
c. Menguraikan setting sosial dan peristiwa yang diteliti.
d. Menginterpretasi penemuan.
e. Menyajikan presentasi baratif berupa tabel, gambar, atau uraian.

5. Studi kasus
Langkah-langkah analisis data pada studi kasus, yaitu:
a. Mengorganisir informasi.
b. Membaca keseluruhan informasi dan memberi kode.
c. Membuat suatu uraian terperinci mengenai kasus dan konteksnya.
d. Peneliti menetapkan pola dan mencari hubungan antara beberapa kategori.
e. Selanjutnya peneliti melakukan interpretasi dan mengembangkan generalisasi natural dari kasus baik untuk peneliti maupun untuk penerapannya pada kasus yang lain.
f. Menyajikan secara naratif.

F. Keabsahan Data

Banyak hasil penelitian kualitatif diragukan kebenarannya karena beberapa hal, yaitu subjektivitas peneliti merupakan hal yang dominan dalam penelitian kualitatif, alat penelitian yang diandalkan adalah wawancara dan observasi mengandung banyak kelemahan ketika dilakukan secara terbuka dan apalagi tanpa kontrol, dan sumber data kualitatif yang kurang credible akan mempengaruhi hasil akurasi penelitian. Oleh karena itu, dibutuhkan beberapa cara menentukan keabsahan data, yaitu:

1. Kredibilitas
Apakah proses dan hasil penelitian dapat diterima atau dipercaya. Beberapa kriteria dalam menilai adalah lama penelitian, observasi yang detail, triangulasi, per debriefing, analisis kasus negatif, membandingkan dengan hasil penelitian lain, dan member check.
Cara memperoleh tingkat kepercayaan hasil penelitian, yaitu:
a. Memperpanjang masa pengamatan memungkinkan peningkatan derajat kepercayaan data yang dikumpulkan, bisa mempelajari kebudayaan dan dapat menguji informasi dari responden, dan untuk membangun kepercayaan para responden terhadap peneliti dan juga kepercayaan diri peneliti sendiri.
b. Pengamatan yang terus menerus, untuk menemukan ciri-ciri dan unsur-unsur dalam situasi yang sangat relevan dengan persoalan atau isu yang sedang diteliti, serta memusatkan diri pada hal-hal tersebut secara rinci.
c. Triangulasi, pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data tersebut.
d. Peer debriefing (membicarakannya dengan orang lain) yaitu mengekspos hasil sementara atau hasil akhir yang diperoleh dalam bentuk diskusi analitik dengan rekan-rekan sejawat.
e. Mengadakan member check yaitu dengan menguji kemungkinan dugaan-dugaan yang berbeda dan mengembangkan pengujian-pengujian untuk mengecek analisis, dengan mengaplikasikannya pada data, serta denganmengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang data.

2. Transferabilitas yaitu apakah hasil penelitian ini dapat diterapkan pada situasi yang lain.
3. Dependability yaitu apakah hasil penelitian mengacu pada kekonsistenan peneliti dalam mengumpulkan data, membentuk, dan menggunakan konsep-konsep ketika membuat interpretasi untuk menarik kesimpulan.
4. Konfirmabilitas yaitu apakah hasil penelitian dapat dibuktikan kebenarannya dimana hasil penelitian sesuai dengan data yang dikumpulkan dan dicantumkan dalam laporan lapangan. Hal ini dilakukan dengan membicarakan hasil penelitian dengan orang yang tidak ikut dan tidak berkepentingan dalam penelitian dengan tujuan agar hasil dapat lebih objektif.

G. Reliabilitas
Reliabilitas penelitian kualitatif dipengaruhi oleh definisi konsep yaitu suatu konsep dan definisi yang dirumuskan berbeda-beda menurut pengetahuan peneliti, metode pengumpulan dan analisis data, situasi dan kondisi sosial, status dan kedudukan peneliti dihadapan responden, serta hubungan peneliti dengan responden.(IAHS)

Langkah Awal Dalam Pembuatan Skripsi

Ada 3 (tiga) jenis proposal bila kita lihat dari bentuknya, yakni proposal formal, semiformal dan proposal nonformal. Proposal formal memiliki tiga bagian yaitu pendahuluan, isi proposal dan bagian pelengkap penutup. Sedangkan untuk proposal semiformal dan nonformal hanyalah pengembangan dari proposal formal yang tidak memiliki syarat seperti pada proposal formal.

Proposal skripsi termasuk proposal yang formal, karena memiliki syarat dan ketentuan tersendiri. Proposal skripsi adalah suatu bentuk rancangan, desain penelitian atau usulan penelitian yang akan dilakukan dan disusun oleh seorang mahasiswa tentang suatu bahan penelitian untuk pembuatan skripsi. Proposal ini memiliki bentuk dengan menggunakan berbagai standar tertentu seperti penggunaan bahasa, tanda baca, kutipan dll. Kandungan atau isi dari proposal skripsi masih dalam bentuk rancangan, belum dijabarkan secara panjang – lebar. Dapat dikatakan juga bahwa proposal skripsi tersebut terdiri atas garis-garis besar materi permasalahan dan metode penelitian yang akan diuraikan dalam skripsi. Proposal skripsi diajukan setelah judul disetujui oleh Dosen Pembimbing. Memiliki beberapa bagian, antara lain bagian awal, bagian utama, dan bagian akhir. Bagian awal dalam proposal terdiri atas halaman sampul, halaman pengesahan, daftar isi; sedangkan pada bagian utama berisikan latar belakang permasalahan, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, kerangka teori atau tinjauan pustaka dan metode penelitian; untuk bagian akhir terdapat daftar pustaka dan lampiran. Poin-poin yang ada di proposal skripsi sebagian akan dicantumkan dalam pembuatan skripsi seperti bagian utama dan bagian akhirnya. Pada bagian utama akan ditambah dengan bab analisis sekaligus pembahasan, serta ditambahkan poin kesimpulan – kesimpulan yang dapat ditarik setelah selesai mengadakan penelitian, analisa sekaligus pembahasan dan juga mengajukan saran-saran yang membangun untuk perbaikan di masa mendatang.

Proposal skripsi diajukan kepada Dosen, dan Dosen akan memberikan catatan, masukan, koreksi yang harus diperhatikan dan diperbaiki. Perlu diperhatikan bahwa koreksi – koreksi tersebut bukan untuk mempersulit ataupun memperlambat mahasiswa dalam penyelesaian tugas akhir. Tetapi koreksi atau masukan tersebut untuk memperbaiki, merapikan, memperlengkap proposal itu sendiri. Justru dengan perbaikan – perbaikan tersebut akan mempermudah dalam pengembangan dalam penulisan skripsi. Terkadang ada mahasiswa yang berulang kali membuat revisi proposal karena kurang memperhatikan hal-hal yang harus dikoreksi, poin-poin yang memerlukan penjabaran lebih ataupun karena data-data yang kurang lengkap. Proposal Skripsi akan berakhir ketika Dosen menyetujui dan tidak ada koreksi lagi, seterusnya mahasiswa dapat melanjutkan ke tahap analisa, pembahasan dan kesimpulan serta saran. Karena proposal hanya berisi garis – garis besar maka dalam penulisan skripsi diperlukan penambahan atau penjabaran secara lebih rinci di beberapa bagian seperti pendahuluan atau latar belakang penelitian, identifikasi masalah, tujuan penelitian, manfaat atau kegunaan penelitian, kerangka pemikiran atau tinjauan pustaka, hipotesis, metodologi penelitian. Sebelum mengarah ke analisa itu biasanya akan diadakan seminar proposal yang akan mengulas beberapa hal yang menyangkut tentang isi proposal, seperti alasan pemilihan judul proposal, alasan menggunakan metode tertentu, dan lain sebagainya. Setelah lulus dari seminar tersebut barulah dapat meneruskan untuk pembuatan skripsi.

Definisi dari Proposal Metode Penelitian

Secara umum proposal metode penelitian merupakan rencana atau gambaran dari suatu kegiatan yang disusun secara sistematis dan terperinci dengan pada akhirnya akan diikuti dengan realisasi kegiatan itu sendiri. Dalam dunia pendidikan terdapat istilah proposal skripsi yang mana akan dilakukan sebelum mengerjakan skripsi. Proposal metode penelitian pada skripsi termasuk proposal resmi karena memiliki syarat atau ketentuan tersendiri. Proposal metode penelitian skripsi adalah suatu bentuk rancangan, desain penelitian atau usulan penelitian yang dilakukan dan disusun oleh mahasiswa tentang suatu pokok permasalahan yang digunakan sebagai bahan penelitian dalam pembuatan skripsi. Di dalam pembuatan proposal metode penelitian skripsi seorang mahasiswa dapat menggunakan berbagai macam metode penelitian. Misalkan menggunakan proposal metode penelitian kualitatif atau kuantitatif.

Metode pada proposal penelitian merupakan cara-cara yang digunakan untuk melaksanakan suatu pekerjaan agar tercapai sesuai yang dikehendaki. Menurut Creswell (1998:15) penelitian kualitatif adalah suatu proses penelitian dan pemahaman yang berdasarkan pada metodologi yang menyelidiki suatu fenomena sosial dan masalah manusia, dalam penelitian ini peneliti membuat suatu gambaran kompleks, meneliti kata-kata, laporan terperinci dari pandangan responden dan melakukan studi pada situasi yang alami. Sedangkan perbedaan metode pada proposal penelitian kualitatif dan kuantitatif adalah jika pada penelitian kuantitatif menonjolkan pada pemecahan masalah atau verifikasi dengan dukungan data dari lapangan seperti kuesioner sedangkan pada penelitian kualitatif disusun secara narasi dan bersifat penemuan maka peneliti diharuskan berbekal teori dan wawasan yang luas sehingga bisa melakukan wawancara, analisa dan mengkonstruksi objek yang diteliti bisa menjadi lebih jelas.

Pada proposal metode penelitian, penelitian mempunyai banyak definisi. Penelitian dapat diartikan sebagai usaha untuk mencari, mengumpulkan, mencatat, menganalisa dan membahas serta menarik kesimpulan dari suatu pokok permasalahan. Dapat diartikan juga penelitian sebagai penyelidikan yang sistematis atau tersusun dan terencana dengan berdasarkan suatu cabang ilmu dengan tujuan untuk menemukan dan mengembangkan serta menguji kebenaran fakta-fakta dengan metode ilmiah. Secara garis besar dapat kita tarik kesimpulan bahwa penelitian adalah usaha untuk menemukan, mengembangkan dan menguji kebenaran suatu fakta berdasarkan suatu cabang ilmu pengetahuan dengan cara mengumpulkan, mencatatat, menganalisa dan membahas serta menarik kesimpulan dari penelitian itu sendiri.

Ada beberapa jenis metode dalam proposal penelitian antara lain :

Berdasarkan hasil yang diperoleh, ada 2 (dua) macam yaitu basic research atau penelitian dasar, dan applied research atau penelitian terapan.
Berdasarkan bidang yang diteliti, ada 2 (dua) macam yaitu field research yang dilakukan langsung di lapangan; library research yang dilaksanakan dengan menggunakan teori atau pustaka dari penelitian yang telah dilakukan sebelumnya; dan laboratory research yaitu penelitian yang dilakukan di tempat tertentu seperti laboratorium.
Berdasarkan teknik yang digunakan ada 2 (dua) jenis yaitu survey research, tidak adanya perubahan atau perlakukan khusus terhadap variabel yang sedang diteliti; dan experimen research yaitu penelitian dengan adanya perubahan atau perlakukan khusus terhadap variabel yang sedang diteliti.
Berdasarkan keilmiahannya, terdapat dua jenis yaitu penelitian ilmiah dan penelitian non ilmiah. Yang dimaksud dengan penelitian ilmiah adalah penelitian yang menggunakan kaidah-kaidah ilmiah seperti mengungkapkan pokok pikiran dan menyimpulkan dengan prosedur yang sistematis disertai dengan pembuktian ilmiah. Sedangkan penelitian non ilmiah adalah kebalikan dari penelitian ilmiah yaitu penelitian yang tidak menggunakan kaidah-kaidah keilmiahan.

Membuat Proposal Dengan Panduan Contoh Proposal Scripsi

Salah satu kegiatan akbar dalam dunia perkuliahan yaitu pembuatan skripsi. Dengan lulus skripsi maka gelar sarjana pun sudah dalam genggaman. Skripsi dibuat oleh mahasiswa setelah sebelumnya telah lulus dalam seminar proposal. Selain disebut proposal skripsi sering pula disebut sebagai usulan penelitian atau proposal penelitian. Proposal skripsi merupakan garis – garis besar atau inti permasalahan yang akan terjabarkan dalam skripsi nantinya. Dapat juga dikatakan bahwa proposal skripsi itu bagian dari skripsi. Perlu diketahui ada beberapa bagian dari proposal skripsi yang penting, diantaranya adalah judul penelitian yang mana merupakan cerminan dari keseluruhan isi proposal; penegasan masalah untuk mengetahui sejauh mana mahasiswa tersebut paham dengan masalah yang diangkatnya; latar belakang penelitian yang berisikan alasan pemilihan masalah tersebut ingin diteliti; tinjauan literatur untuk mengemukakan teori yang mendasari topik penetilian yang diangkat; hipotesis, dugaan sementara sehingga perlu dibuktikan; tujuan dan manfaat diadakannnya penelitian; metode penelitian yang digunakan serta daftar kepustakaan.

Di bawah ini adalah bagian – bagian proposal skripsi:

Bagian awal : Halaman judul dan halaman persetujuan
Bagian utama : Pendahuluan, yang terdiri dari latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, keaslian penelitian, manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian; tinjauan pustaka/ dasar teori; landasan teori (dijabarkan dalam tinjauan pustaka yang ditulis sendiri atas pemikiran mahasiswa untuk merumuskan hipotesis); kerangka pemikiran; hipotesis dan metode penelitian. Hal yang perlu dicantumkan dalam bab metode penelitian diantaranya adalah lokasi diadakannya penelitian; data penelitian; variabel dan pengukuran variabel; penentuan populasi, sampel, responden, dan teknik pengambilan sampel; metode analisis data; batasan konsep, variabel, dan istilah; serta waktu atau jadwal pelaksanaan penelitian.
Bagian akhir : terdiri dari daftar pustaka dan lampiran. Daftar pustaka menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) adalah daftar yang mencantmkan judul buku, nama pengarang, penerbit dsb yang ditempatkan pada bagian akhir suatu karangan atau bku dan disusun berdasarkan abjad. Tujuannya untuk dapat digunakan dalam pengecekan ulang terhadap hasil karya ilmiah seperti proposal penelitian atau proposal skripsi. Dalam penulisan daftar pustaka mahasiswa perlu memperhatikan beberapa hal seperti karakteristik perbedaan antara rujukan yang diambil dari internet, buku, atau dalam penulisan yang pengarangnya ada lebih dari satu dan karakteristik lainnya.
Berikut adalah beberapa contoh proposal skripsi :

TA/ Peranan Pembinaan Kesejahteraan Keluarga Dalam Meningkatkan Kesehatan Lingkungan Masyarakat Desa (Suatu Penelitian Deskriptif Di Desa Banguntapan Kecamatan Banguntapan Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta, 03
TA/ Tingkat Pengetahuan Asi Esklusif Pada Ibu Yang Mempunyai Bayi O Sampai 180 Hari Di Desa Giri Rejo Kec. Imogiri Kab Bantul Tahun, 04
TA/ Rencanaan Bangunan Atas Jembatan Purworejo Dengan Metode Komposit Di Kec. Geger Kab. Dati Ii Madiun Tahun 1999
TA/ Peranan Koperasi Wiramuda” Organisasi Kepemudaan Putra Malati” Dalam Menunjang Kesejahteraan Ta: Anggota Di Dusun Slaggen, Desa Timbulharjo Kec. Sewon , Kab. Bantul Propinsi DIY Tahun 2001
TA/ Faktor Risiko Penderita Hipertensi Pada Lanjut Usia Studi Kasus Pada Penderita Hipertensi Dengan Usia Lanjut Di Posyandu Lansia Dusun Soragan, Beton, Padokan Lor Dan Mrisi, Kasihan Bantul, Yogyakarta Tahun 2005
TA/ Metode Perbaikan Tanah Dengan Mempercepat Konsolidasi Melalui Sistem Prefabricated Vertical Drain Pada Area Parkir Penumpukan Peti Kemas Di Pelabuhan Tanjunga Perak Surabaya Tahun 2001
TA/ Pemberdayaan Agribisnis Penangkaran Benih Bawang Merah Viretas Tiron Di Kec Sanden Kab. Bantul , DIY Tahun 2006
TA/ Perbaikan Pola Tanam Dengan Perubahan Waktu Tanam Sawah Dalam Sistem Agribisnis Bawang Merah Dan Pemberdayaan Petaninya Tahun 2006

Contoh Karya Tulis, Dapat Dogunakan Sebagai Referensi

Karya tulis ada beberapa macam, karya tulis fiksi dan non fiksi. Contoh karya tulis fiksi seperti cerita pendek tidak perlu menggunakan kaidah-kaidah keilmiahan, adanya unsur emosi atau perasaan dari penulis, dapat menggunakan bahasa kiasan, dapat dikatakan bahwa karya tersebut bebas tidak perlu menggunakan metode-metode yang sistematis. Contoh karya tulis tersebut antara lain artikel, esai, opini, dan fiksi. Sedangkan contoh karya tulis ilmiah antara lain adalah makalah, kertas kerja atau paper, skripsi, tesis, disertasi dan masih banyak lagi. Saat ini sudah tidak asing lagi tentang contoh karya tulis. Bahkan pelajar tingkat pertama pun sesekali diberi tugas untuk membuat makalah dalam mata pelajaran tertentu. Tugas pembuatan contoh karya tulis tersebut diberikan untuk melatih kemampuan menulis siswa. Hal ini dikarenakan penulisan makalah atau karya ilmiah yang baik dan benar akan sangat bermanfaat untuk ke depannya nanti, seperti pada jenjang yang lebih tinggi. Penulisan dengan menggunakan metode yang sistematis digunakan dalam penulisan karya tulis yang lebih tinggi, salah satunya adalah skripsi.

Berbeda karya tulis pada pelajar tingkat pertama dan atas, pada pelajar pada jenjang universitas merupakan tugas yang sering diberikan. Karya tulis ilmiah seperti skripsi malah menjadi salah satu syarat kelulusan. Skripsi merupakan hasil karya tulis yang dilakukan oleh mahasiswa dari hasil penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, digunakan untuk mencapai gelar sarjana. Sebelum pembuatan skripsi, mahasiswa dikenai berbagai persyaratan yang harus dipenuhi. Masing-masing Perguruan Tinggi mempunyai syarat-syarat tersendiri, misalkan harus memenuhi sejumlah SKS, tidak adanya nilai D atau E, persyaratan IP minimal dan lain sebagainya. Pembuatan skripsi berawal dari pengajuan beberapa judul skripsi yang akan diangkat. Dengan adanya persetujuan judul dari dosen pembimbing maka dapat dilanjutkan pada tahap proposal skripsi. Proposal skripsi berisikan latar belakang dipilihnya judul tersebut, identifikasi masalahnya, tujuan dan manfaat penelitian diadakan, teori-teori pendukung, metode yang akan digunakan dalam penyelesaian masalah tersebut serta daftar pustaka. Setelah proposal disetujui oleh dosen pembimbing maka mahasiswa tersebut dapat menulis skripsi dengan menjabarkan proposal tersebut secara lebih rinci dan menambahkan tentang analisa, pembahasan serta kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian yang sudah dilakukan sebelumnya. Serta pencantuman saran-saran untuk perbaikan di masa mendatang. Skripsi tersebut akan dipertahankan dalam sidang setelah sebelumnya mengalami beberapa kali revisi oleh dosen pembimbing. Ada dua kemungkinan setelah sidang skripsi yakni lulus dengan revisi dari dosen penguji atau harus mengulang skripsi tersebut.

Seringkali skripsi menjadi suatu penghalang kelulusan jika tidak dikerjakan dengan baik. Contoh karya tulis skripsi sekarang ini banyak kita temukan, misalnya di perpustakaan kampus, dapat diunduh melalui internet bahkan di toko buku bekas dapat kita. Kita dapat menggunakan contoh-contoh ini sebagai referensi kita dalam penulisan tugas karya tulis. Dari contoh tersebut dapat kita ambil teknik-teknik yang digunakan. Apakah menggunakan teknik metode penelitian kualitatif atau metode penelitian kuantitatif. Dengan menggunakan contoh-contoh ini sebagai referensi kita juga bisa tahu bagaimana cara pengambilan sampel, cara menulis daftar pustaka, dan teknik yang lainnya.

Metode Penelitian Skripsi, Definisi dan Tinjauan Singkat

Mata kuliah metode penelitian adalah salah satu mata kuliah yang mendukung mahasiswa untuk menyelesaikan tugas akhir skripsi. Bagi sebagian mahasiswa skripsi merupakan hal yang lumrah dalam pendidikannya di jenjang universitas akan tetapi bagi sebagian lagi menganggap bahwa skripsi merupakan hal yang menakutkan karena sebagai syarat kelulusan untuk mendapatkan gelar sarjana. Beban pembuatan skripsi akan terasa sedikit lebih ringan jika kita menganggap skripsi bukan merupakan sesuatu yang menakutkan. Sebelum membuat skripsi terlebih dahulu mahasiswa akan mengajukan beberapa judul yang nantinya akan disetujui oleh dosen. Dosen akan memilih salah satu judul yang diajukan dengan beberapa pertimbangan seperti mempertimbangkan tingkat kesulitan pada analisa, kadar mutu (bobot) dan kelayakan dari permasalahan yang akan diangkat serta pertimbangan-pertimbangan lainnya. Setelah judul disetujui maka mahasiswa akan membuat proposal skripsi yang berisi garis-garis besar dari pokok permasalahan yang akan diteliti. Seperti pada pengajuan judul skripsi di awal tadi, setelah proposal disetujui maka barulah mahasiswa tersebut membuat skripsi dengan mengembangkan dan menjabarkan pokok-pokok penelitian secara lebih detail, menganalisa dan membahasnya sehingga dapat ditarik kesimpulan serta dapat menyertakan saran-saran yang membangun.

Skripsi mempunyai tiga bagian penting yaitu bagian awal, bagian inti dan bagian akhir. Pada bagian awal, terdiri dari halaman sampul, abstrak atau intisari, halaman judul, halaman pengesahan, halaman riwayat hidup, prakata atau kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar dan daftar lampiran. Bagian utama, yang terdiri dari pendahuluan atau latar belakang penelitian, identifikasi masalah, tujuan penelitian, manfaat atau kegunaan penelitian, kerangka pemikiran atau tinjauan pustaka, hipotesis, metodologi, hasil penelitian, pembahasan dan kesimpulan dan saran. Dan bagian akhir terdiri dari daftar pustaka dan lampiran. Salah satu bagian dari skripsi yang akan kita bahas kali ini adalah metodologi penelitian. Ada pula yang menyebutkan metode penelitian. Tapi apakah perbedaan dari metodologi dan metode penelitian? Menurut Prof. Dr. H. Noeng Muhajir (1998) dalam metode penelitian kualitatif mengemukakan bahwa metodologi penelitian membahas konsep teoritik berbagai metode, kelebihan dan kelemahannya, yang dalam karya ilmiah dilanjutkan dengan pemilihan metode yang digunakan. Sedangkan metode penelitian mengemukakan secara teknis tentang metode-metode yagn digunakan dalam penelitiannya.

Dalam tugas akhir seperti skripsi memiliki beberapa metode jika ditilik dari bentuknya. Yaitu bentuk metode penelitian kualitatif dan bentuk metode penelitian kuantitatif. yang dimaksud dengan metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang bersifat deskriptif dengan metode wawancara, observasi dan dengan studi pustaka. Menurut Creswell (1998:15) penelitian kualitatif adalah suatu proses penelitian dan pemahaman yang berdasarkan pada metodologi yang menyelidiki suatu fenomena sosial dan masalah manusia, dalam penelitian ini peneliti membuat suatu gambaran kompleks, meneliti kata-kata, laporan terperinci dari pandangan responden dan melakukan studi pada situasi yang alami. Sedangkan metode penelitian kuantitatif adalah metode penelitian yang menonjolkan pada pemecahan permasalahan yang membutuhkan verifikasi dengan menggunakan dukungan data yang dari lapangan seperti kuesioner, tidak hanya sekedar dengan studi pustaka atau wawancara. Sebagai contoh, katakanlah ada mahasiswa yang membuat skripsi dengan menggunakan salah satu metode penelitian di atas yaitu metode penelitian kuantitatif. Maka dia (mahasiswa tersebut) akan membuat angket yang akan diisi oleh responden untuk mengetahui keadaan responden yang nantinya akan dianalisa.

METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN

Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mengumpulkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.
Ciri ilmiah :
• Rasional
• Empiris
• Sistematis

Syarat data untuk penelitian :
• Valid (derajat ketepatan)
• Reliabel (derajat konsistensi/keajegan)
• Objektif (interpersonal agreement)
Data yang valid maka reliabel dan objektif, tetapi tidak sebaliknya.

Data valid diperoleh dengan cara :
• Menggunakan instrumen penelitian yang valid.
• Mengunakan sumber data yang tepat dan cukup jumlahnya.
• Menggunakan metode pengumpulan data yang tepat/benar.

Data reliabel diperoleh dengan cara :
• Menggunakan instrumen penelitian yang reliabel.

Data objektif diperoleh dengan cara :
• Menggunakan sampel atau sumber data yang besar (jumlahnya mendekati populasi).

Jenis data menurut sifatnya :
1. Data kualitatif
2. Data kuantitatif
• Data diskrit / nominal
• Data kontinum
- data ordinal
- data interval
- data rasio

Tujuan Penelitian, secara umum :
1. Penemuan
2. Pembuktian
3. Pengembangan

Kegunaan Penelitian, secara umum :
1. Memahami masalah
2. Memecahkan masalah
3. Mengantisipasi masalah


JENIS / RAGAM PENELITIAN
A. Menurut Fungsi / Kedudukan
1. Penelitian Akademik (Mahasiswa S1, S2, S3), ciri/penekanan :
• Merupakan sarana edukasi
• Mengutamakan validitas internal (cara yang harus benar)
• Variabel penelitian terbatas
• Kecanggihan analisis disesuaikan dengan jenjang (S1, S2, S3)
2. Penelitian Profesional (pengembangan ilmu, teknologi dan seni), ciri/ penekanan :
• Bertujuan mendapatkan pengetahuan baru yang berkenaan dan ilmu, teknologi dan seni.
• Variabel penelitian lengkap
• Kecanggihan analisis disesuaikan kepentingan masyarakat ilmiah
• Validitas internal (cara yang benar) dan validitas eksternal (kegunaan dan generalisasi) diutamakan
3. Penelitian Institusional (perumusan kebijakan atau pengambilan keputusan), ciri/penekanan :
• Bertujuan untuk mendapatkan informasi yang dapat digunakan untuk pengembangan kelembagaan
• Mengutamakan validitas eksternal (kegunaan)
• Variabel penelitian lengkap (kelengkapan informasi)
• Kecanggihan analisis disesuaikan untuk pengambilan keputusan.

B. Menurut Kegunaan
1. Penelitian Murni (Pure Research) / Penelitian Dasar
Penelitian yang kegunaannya diarahkan dalam rangka penemuan dan pengembangan ilmu pengetahuan.
2. Penelitian Terapan (Applied Research)
Penelitian yang kegunaannya diarahkan dalam rangka memecahkan masalah-masalah kehidupan praktis.

C. Menurut Tujuan
1. Penelitian Eksploratif
Bertujuan untuk mengungkap secara luas dan mendalam tentang sebab-sebab dan hal-hal yang mempengaruhi terjadinya sesuatu.
2. Penelitian Pengembangan
Bertujuan untuk menemukan dan mengembangkan suatu prototipe baru atau yang sudah ada dalam rangka penyempurnaan dan pengembangan sehingga diperoleh hasil yang lebih produktif, efektif dan efisien.
3. Penelitian Verifikatif
Bertujuan untuk mengecek kebenaran hasil penelitian yang dilakukan terdahulu/ sebelumnya.
4. Penelitian Kebijakan
Penelitian yang dilakukan suatu institusi/lembaga dengan tujuan untuk membuat langkah-langkah antisipatif guna mengatasi permasalahan yang mungkin timbul di kemudian hari.

D. Menurut Pendekatan
1. Penelitian Longitudinal (Bujur)
Penelitian yang pengumpulan datanya dilakukan melalui proses dan waktu yang lama terhadap sekelompok subjek penelitian tertentu (tetap) dan diamati/diukur terus menerus mengikuti masa perkembangannya (menembak beberapa kali terhadap kasus yang sama).
2. Penelitian Cross-Sectional (Silang)
Penelitian yang pengumpulan datanya dilakukan melalui proses kompromi (silang) terhadap beberapa kelompok subjek penelitian dan diamati/diukur satu kali untuk tiap kelompok subjek penelitian tersebut sebagai wakil perkembangan dari tiap tahapan perkembangan subjek (menembak satu kali terhadap satu kasus).

E. Menurut Tempat
1. Penelitian Laboratorium
Eksperimen, tindakan, dll
2. Penelitian Perpustakaan
Studi dokumentasi (analisis isi buku, penelitian historis, dll).
3. Penelitian Kancah / Lapangan
Survei, dll.

F. Menurut Kehadiran Variabel
Variabel = hal-hal yang menjadi objek penelitian yang nilainya belum spesifik (bervariasi).
1. Penelitian Deskriptif
Penelitian yang dilakukan terhadap variabel yang data-datanya sudah ada tanpa proses manipulasi (data masa lalu dan sekarang).
2. Penelitian Eksperimen
Penelitian yang dilakukan terhadap variabel yang data-datanya belum ada sehingga perlu dilakukan proses manipulasi melalui pemberian treatment/ perlakuan tertentu terhadap subjek penelitian yang kemudian diamati/diukur dampaknya (data yang akan datang).

G. Menurut Tingkat Eksplanasi
1. Penelitian Deskriptif
Penelitian yang dilakukan untuk menggambarkan suatu variabel secara mandiri, baik satu variabel atau lebih tanpa membuat perbandingan atau menghubungkan variabel dengan variabel lainnya.
2. Penelitian Komparatif
Penelitian yang dilakukan untuk membandingkan suatu variabel (objek penelitian), antara subjek yang berbeda atau waktu yang berbeda.
3. Penelitian Asosiatif
Penelitian yang dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui hubungan antara 2 variabel atau lebih.
Penelitian asosiatif merupakan penelitian dengan tingkatan tertinggi dibanding penelitian deskriptif dan komparatif. Dengan penelitian asosiatif dapat dibangun suatu teori yang berfungsi untuk menjelaskan, meramalkan dan mengontrol suatu gejala/fenomena.
Ada 3 jenis hubungan antar variabel :
a. Simetris (karena munculnya bersama-sama)


X tidak mempengaruhi Y atau sebaliknya.

b. Kausal / sebab akibat


X mempengaruhi Y

c. Interaktif / Resiprokal (timbal balik)


X dan Y saling mempengaruhi

H. Menurut Caranya
1. Penelitian Operasional
Penelitian yang dilakukan oleh seseorang yang bekerja pada suatu bidang tertentu terhadap proses kegiatannya yang sedang berlangsung tanpa mengubah sistem pelaksanaannya.
2. Penelitian Tindakan
Penelitian yang dilakukan oleh seseorang yang bekerja pada suatu bidang tertentu terhadap proses kegiatannya yang sedang berlangsung dengan cara memberikan tindakan/action tertentu dan diamati terus menerus dilihat plus-minusnya, kemudian diadakan pengubahan terkontrol sampai pada upaya maksimal dalam bentuk tindakan yang paling tepat.
3. Penelitian Eksperimen (dari caranya)
Penelitian yang dilakukan secara sengaja oleh peneliti dengan cara memberikan treatment/perlakuan tertentu terhadap subjek penelitian guna membangkitkan sesuatu kejadian/keadaan yang akan diteliti bagaimana akibatnya.
Penelitian ini merupakan penelitian kausal (sebab akibat) yang pembuktiannya diperoleh melalui komparasi/perbandingan antara :
a. Kelompok eksperimen (diberi perlakuan) dengan kelompok kontrol (tanpa perlakukan); atau ;
b. Kondisi subjek sebelum perlakuan dengan sesudah diberi perlakuan.

I. Menurut Metodenya (Jenis-jenis Penelitian
1. Metode Survei
2. Metode Eksperimen
3. Metode Expose Facto
4. Metode Naturalistik/Alamiah
5. Metode Tindakan
6. Metode Evaluasi
7. Metode Kebijakan
8. Metode Sejarah/Historis

Marzuki, C. 1999. Metodologi Riset. Jakarta: Erlangga.

PANDUAN MEMBUAT PROPOSAL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH (KTI) DAN SKRIPSI DENGAN MUDAH DAN MENYENANGKAN

Penulisan karya tulis ilmiah merupakan tugas akhir seorang mahasiswa apabila ingin menyelesaikan suatu jenjang pendidikan. Sayangnya tidak semua mahasiswa paham, mengerti cara melakukan penelitian. Bahkan banyak mahasiswa yang memiliki nilai A pada mata kuliah metodologi penelitian, akan tetapi mengalami kesulitan pada saat dia harus menuangkan kedalam sebuah tulisan. Tulisan yang baik tentunya tidak hanya dimengerti oleh pembuatnya akan tetapi yang lebih penting dapat menyampaikan informasi kepada pembaca apapun tingkat pendidikan dan profesinya.
Mengapa banyak mahasiswa yang mengalami kesulitan dalam membuat sebuah rencana penelitian?
Jawabanya, penelitian bukan cuma sebuah mata kuliah yang harus dihapalkan, lebih dari itu yaitu perilaku atau tindakan yang memerlukan pengetahuan dan keterampilan.
Mengapa pengetahuan?
Pengetahuan diperlukan untuk membuat konsep atau rancangan yang abstrak atau tidak nyata, sedangkan yang dimaksud dengan keterampilan adalah kemampuan merealisasikan atau menuliskan konsep yang telah dipikirkan menjadi sebuah hurup, kata, kalimat, paragraf, bab, dan laporan.
Mengapa kedua-duanya harus ada?
Apakah tidak cukup nilai yang baik pada matakuliah prasyarat sebelumnya?
Jawabannya adalah pernahkah anda mengalami atau mendengar pembicaraan seorang mahasiswa yang mengalami kesulitan menuliskan kata-kata padahal menurut dia idenya sudah ada di kepala? Pernahkan anda mengalami atau melihat seorang mahasiswa yang sudah duduk didepan komputer dengan posisi siap mengetik, akan tetapi detik demi detik bahkan jam mungkin juga hari ternyata tidak satu kalimat pun yang berhasil ditulis.
Mungkin juga anda pernah mendapatkan atau mengalami sendiri, ide yang ada dikepala ternyata berbeda dengan apa yang dituliskan dikertas. Sehingga bukan hanya orang lain yang membaca, anda sendiri merasa tidak mengerti apa isi dari tulisan anda dan lebih parah lagi anda merasa tidak pernah menuliskan kalimat demi kalimat yang sedang anda baca.
Sebenarnya langkah dalam membuat rencana penelitian atau prosposal penelitian tidak ada bedanya dengan aktivitas keseharian kita.
Loh kok bisa?
Maksudnya begini. Coba anda bayangkan langkah-langkah yang akan anda lakukan pada saat anda akan berganti pakaian setelah anda selesai mandi pagi. Sudah barang tentu yang harus anda bayangkan adalah urutannya atau pakaian mana yang harus terlebih dahulu dipakai. Sebelum langkah tersebut pasti anda sudah menentukan pakaian yang mana yang akan dipergunakan pada hari itu. Pemilihan pakaian pasti akan anda sesuaikan dengan mau kemana anda. Kembali pada langkah memakai baju, anda akan menggunakan pakaian dalam terlebih dahulu kemudian baru pakaian yang lebih luar. Apabila anda memakai pakaian luar di bagian dalam dan pakaian dalam diluar, analisis saya adalah: itu tidak dilakukan oleh orang normal kecuali anda memang superman.
Apa hubungan antara saya menjelaskan cara menggunakan pakaian dengan proposal penelitian?
Memang tidak ada hubungan langsung kecuali anda harus berpakaian pada saat membuat proposal kalau tidak mau masuk angin…he..he.
Begini, berpakaian yang ternyata memiliki langkah-langkah, akan tetapi karena sering berpakaian sehingga kita tidak sadar bahwa urutan itu ada. Pembuatan proposal penelitian pun sama, ada langkah-langkahnya. Dengan kata lain pembuatan proposal penelitian harus dilakukan dengan sistematis. Betul, salah satu ciri sebuah karya ilmiah adalah ada unsur sistematis.
Yah…dari dulu saya juga tahu bahwa ada langkahnya… itu mungkin pernyataan yang muncul dalam benak anda pada saat menbaca ini. Bagus, kalau anda menyadarinya. Dengan demikian anda pasti mengetahui apa yang harus ada kerjakan pertama kali sebelum melakukan pekerjaan lain.
Baiklah karena kita sama-sama telah mengetahui bahwa penelitian itu membutuhkan langkah-langkah yang sistematis, maka saya akan menjelaskan dengan bahasa sederhana setiap langkah yang anda harus lewati apabila anda akan membuat suatu proposal penelitian. Serius Nih….. tadi?
Langkah Pertama: Mencari Masalah Penelitian dan pertanyaan penelitian.
Langkah pertama yang harus dilakukan oleh calon peneliti pada saat akan merencanakan sebuah proposal penelitian adalah mencari masalah penelitian dan pertanyaan penelitian.
Pasti muncul pertanyaan pada benak anda, “bukankah judul itu lebih penting?”
Kembali ke cara anda berpakaian. Bukankah langkah pertama pada saat anda berpakaian karena anda tidak berpakaian, pakaian anda kotor atau mungkin pakaian yang ada pakai tidak sesuai dengan acara yang akan diikuti. Anggaplah masalah utamanya adalah anda tidak berpakaian.
Dari mana anda menyatakan masalahnya adalah tidak berpakaian?
Secara konsep, masalah adalah penyimpangan antara harapan dan kenyataan.
Harapannya anda harus berpakaian apabila tidak mau menderita masuk angin, sementara pada saat itu anda tidak berpakaian sehingga kemungkinan besar anda akan masuk angin kalau tidak memakai pakaian. Dengan demikian masalah timbul yaitu anda tidak berpakaian.
Lalu hubungannya dengan pertanyaan penelitian?
Setelah anda menyadari anda tidak berpakaian, maka timbul pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut:
1.Bagaimana kalau saya tidak berpakaian?
2.Pakaian apa yang cocok dengan saya?
3.Apa yang harus saya pertimbangkan dalam memilih pakaian?
4.Apakah ada hubungan antara berpakaian dengan masuk angin?
5.Bagaimana persepsi masyarakat jika saya tidak berpakaian?
6.Dan sebagainya.
Ternyata dari satu masalah kita mendapatkan lebih dari satu pertanyaan. Begitu pula pada saat anda mendapatkan masalah penelitian maka anda akan mendapatkan banyak sekali pertanyaan penelitian.
Satu pertanyaan penelitian minimal bisa anda jadikan satu judul penelitian.
Dengan demikian langkah pertama anda adalah mencari masalah penelitian.
Kemudian muncul kembali pertanyaan anda, darimana saya mendapatkan masalah penelitian?
Pada saat menemukan masalah karena tidak berpakaian maka sebenarnya anda mendapatkan itu pengetahuan sebelumnya dari:
1. Pengalaman sendiri, mungkin anda pernah masuk angin akibat tidak berpakaian.
2. Orang lain, orang lain menyatakan bahwa kalau tidak berpakaian maka anda akan masuk angin.
3. Buku, apabila anda membaca buku cara berpakaian sesuai dengan acara resmi maka anda akan memilih pakaian sesuai dengan acara tersebut.
4. Penelitian, mungkin juga anda membaca hasil penelitian orang lain bahwa ada hubungan antara tidak berpakaian dengan masuk angin.
Kaitannya dengan cara mendapatkan masalah?
Masalah penelitian anda akan dapatkan dari:
1. Pengalaman sendiri, misalnya anda sebagai petugas kesehatan tentuanya anda akan mendapatkan kesenjangan antara harapan dan kenyataan atau teori dengan kenyataan dan itulah masalah.
2. Orang lain, anda bergaul dengan orang lain tentunya orang yang ahli dibidangnya. Orang tersebut menyatakan ada masalah, dan anda mengambil masalah itu menjadi masalah penelitian anda.
3. Buku, tuntunan dari Allah SWT yang menyuruh kepada Nabi Muhammad SAW yang tidak dapat membaca adalah Ikro, Ikro, Ikro….Baca, Baca, Baca… Bacalah dengan nama Tuhanmu. Dengan membaca anda akan mendapatkan permasalahan, jadi Bacalah…
4. Penelitian, anda dapat membaca hasil penelitian orang lain dan disana anda mendapatkan masalah yang direkomendasikan oleh peneliti. Bisa juga anda melakukan penelitian kecil (small research) terkait sebuah topik yang anda senangi dan dari sana anda akan mendapatkan masalah.
Mudahkan? He he …
Alhamdulilah…
Setelah langkah pertama selesai maka anda akan menuju langkah selanjutnya yaitu menuliskan isi fikiran / masalah yang anda temukan dalam sebuah proposal penelitian:
Untuk menyamakan presepsi juga struktur ini dari proposal penelitian bagi mahasiswa STIKES BINA GENERASI, maka komponen pada pembuatan proposal penelitian merujuk pada buku panduan penyusunan dan penulisan karya tulis ilmiah dan skripsi yang dikeluarkan oleh institusi STIKes Biges pada halaman 7-8. Dimana secara garis besar memuat beberapa hal pokok yang akan saja jelaskan.
Latar belakang merupakan pembenaran (justifikasi) terhadap pemilihan masalah penelitian. Dalam latar belakang calon peneliti memaparkan:
1. mengapa penelitian tersebut harus dilakukan?
2. bagaimana kalau tidak dilakukan penelitian?
3. bagaimana kalau dilakukan penelitian?
Pada saat menjelaskan mengapa penelitian dilakukan, calon peneliti harus menjelaskan fenomena/masalah yang ada dilapangan sehingga menyebabkan perlunya untuk dilakukan penelitian. Dalam menjelaskan masalah, calon peneliti harus membandingkan antara harapan atau teori dengan kenyataan yang ada sehingga timbul kesenjangan (masalah). Fenomena yang ada dapat diperoleh dari:
1. hasil penelitian pendahuluan (small research)
2. hasil penelitian orang lain
3. instansi lain yang sesuai
4. pengalaman calon peneliti
Data atau fenomena tersebut disusun dengan menggunakan metode deduktif atau induktif (dari umum ke khusus atau dari khusus ke umum). Contoh menggunakan metode deduktif. Dalam kesempatan ini calon peneliti ingin menjelaskan data yang berasal dari organisasi kesehatan dunia, dinas kesehatan kabupaten, dinas kesehatan provinsi, departemen kesehatan, rumah sakit kabupaten atau kota, dan unit tertentu di rumah sakit kabupaten atau kota/puskesmas/masyarakat. Maka pada saat menuliskan calon meneliti mengurutkan data atau fenomena dari:
1. World Health Organization (WHO) (Dunia)
2. Depatemen Kesehatan (Indonesia)
3. Dinas Kesehatan Provinsi (Provinsi)
4. Dinas Kesehatan Kabupaten atau Kota (Kabupaten atau Kota)
5. Rumah Sakit/Puskesmas/Masyarakat
6. Unit Tertentu dari Rumah Sakit/Puskesmas/Masyarakat
Selanjutnya setelah menampilkan fenomena tersebut calon peneliti mengungkapkan masalah atau kesenjangan yang ada, dengan cara membandingkan antara harapan dan kenyataan. Hasil perbandingan tersebut menunjukan adanya kesenjangan yang harus dicari jalan pemecahannya. Salah satu pemecahannya adalah perlunya penelitian dilakukan untuk menjawab masalah tersebut. Setelah itu peneliti juga memberikan alasan apabila penelitian tidak dilakukan dan apabila penelitian dilakukan.
Contoh: Judul Penelitian “Hubungan antara tingkat pengetahuan ibu hamil dengan ketaatan memeriksakan diri selama kehamilan di Rumah Sakit Umum Polewali”
Selanjutnya adalah menuliskan Rumusan Masalah penelitian
Masalah penelitian merupakan masalah yang akan dicari jawabannya melalui penelitian yang akan dilakukan. Masalah penelitian ditulis dalam bentuk kalimat tanya.
Contoh:
Bagaimana hubungan antara tingkat pengetahuan ibu hamil dengan ketaatan memeriksakan diri selama kehamilan di Rumah Sakit Umum Polewali?
Selanjutnya adalah menyampaikan tujuan penelitian
Tujuan Umum
Tujuan umum merupakan tujuan yang ingin dicapai melalui penelitian ini dengan kata lain tujuan akhir dari penelitian ini.
Contoh:
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi hubungan antara tingkat pengetahuan ibu hamil dengan keataatan memeriksakan diri selama kehamilan di Rumah Sakit Umum Polewali.
Tujuan Khusus
Tujuan khusus merupakan tujuan yang ingin dicapai melalui variabel independen dan dependen. Apabila ada sub variabel dari independen maupun dependen maka dibuat juga dalam tujuan khusus.
Contoh:
Tujuan khusus dari penelitian ini adalah:
a. Mengidentifikasi tingkat pengetahuan ibu hamil yang memeriksakan diri ke Rumah Sakit Umum Polewali
b. Mengidentifikasi ketaatan ibu hamil yang memeriksakan diri ke Rumah Sakit Umum Polewali
c. Mengidentifikasi tingkat pengetahuan ibu hamil dan memeriksakan diri ke Rumah Sakit Umum Polewali berdasarkan tingkat pendidikan
d. Mengidentifikasi tingkat pengetahuan ibu hamil dan memeriksakan diri ke Rumah Sakit Umum Polewali berdasarkan usia
e. Mengidentifikasi tingkat pengetahuan ibu hamil dan memeriksakan diri ke Rumah Sakit Umum Polewali berdasarkan paritas
f. Mengidentifikasi tingkat pengetahuan ibu hamil dan memeriksakan diri ke Rumah Sakit Umum Polewali berdasarkan tingkat sosial ekonomi
Tahap Selanjutnya adalah Manfaat Penelitian:
Dalam menjelaskan manfaat penelitian calon peneliti harus menjelaskan manfaat dari penelitian yang akan dilakukan terhadap calon peneliti, profesi calon peneliti, tempat penelitian, instansi calon peneliti kalau mungkin manfaat untuk penelitian selanjutnya. Penjelasan tentang manfaat penelitian harus ditulis secara spesifik, artinya manfaat tersebut adalah manfaat dari penelitian yang akan dilakukan bukan dari yang lain.

Contoh:

1. Manfaat untuk peneliti

Melalui penelitian ini peneliti dapat mengaplikasikan ilmu yang diperoleh selama mengikuti pembelajaran terutama tentang hubungan tingkat pengetahuan ibu hamil dengan ketaatan dalam memeriksakan diri selama kehamilan di Rumah Sakit Umum Polewali

2. Manfaat untuk profesi keperawatan

Melalui penelitian ini diharapkan dapat menambah memperkaya keilmuan dalam keperawatan terutama keperawatan maternitas tentang hubungan antara pengetahuan ibu hamil dengan ketaatan dalam memeriksakan diri selama kehamilan di Rumah Sakit Umum Polewali.

3. Manfaat untuk tempat penelitian

Melalui penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi Rumah Sakit Umum Polewali terkait dengan hubungan antara pengetahuan ibu hamil dengan ketaatan dalam memeriksakan diri selama kehamilan di Rumah Sakit Umum Polewali.

4. Manfaat untuk Stikes Bina Generasi Polewali Mandar

Penelitian ini dapat dipergunakan sebagai literatur ilmiah dalam bidang keperawatan maternitas terutama dalam hubungan antara pengetahuan ibu hamil dengan ketaatan dalam memeriksakan diri selama kehamilan di Rumah Sakit Umum Polewali.

5. Manfaat untuk penelitian selanjutnya

Penelitian ini dapat dipergunakan sebagai bahan dalam melanjutkan penelitian terkait dengan hubungan antara pengetahuan ibu hamil dengan ketaatan dalam memeriksakan diri selama kehamilan di Rumah Sakit Umum Polewali.

Selanjutnya Metode Penelitian:

Berikut ini contoh dari metode penelitian, akan tetapi setiap penelitian mempunyai metode-metode yang berbeda sesuai dengan tujuan yang ingin di capainya. Metode penelitian adalah cara penelitian itu dilakukan. Biasanya Metode penelitian terdiri dari:
1. Jenis Penelitian
2. Tempat Penelitian
3. Waktu Penelitian
4. Populasi, sampel dan sampling
5. Instrumen penelitian
6. Rencana analisa
7. Etika Penelitian
Jenis Penelitian
Jenis penelitian dapat menunjukan sebuah cara memandang sebuah penelitian berdasarkan cara pandang tertentu. Misalnya: Jenis penelitian berdasarkan jenis data yaitu penelitian kualitatif dan penelitian kuantitatif. Jenis penelitian dilihat dari cara pendekatan yaitu cross sectional (potong lintang) dan longitudinal. Jenis penelitian dilihat dari hubungan antar variabel yaitu deskriftif, korelasional, komparasi.
Tempat Penelitian
Tempat penelitian menunjukan dimana penelitian akan dilakukan. Disini calon peneliti harus secara lengkap menjelaskan tentang rencana penelitian akan dilakukan. Apabila tempat penelitian dilakukan di lebih dari satu tempat maka calon peneliti harus menjelaskan dimana saja penelitian tersebut.
Waktu Penelitian
Dalam menjelaskan waktu penelitian, calon peneliti harus menjelaskan dari mulai perencanaan sampai dengan publikasi. Kebanyakan calon peneliti mengambarkan waktu penelitian dalam bentuk tabel rencana penelitian.
Populasi,
Dalam menjelaskan populasi, calon peneliti harus menjelaskan berapa besar populasi yang menjadi target dalam penelitian tersebut. Target populasi adalah populasi yang akan digunakan untuk melakukan generalisasi dari sebuah penelitian.
Sampling
Dalam menjelaskan sampling calon peneliti dengan cara apa mengambil sampel. Dalam menentukan jenis sampling seorang peneliti harus mempertimbangkan populasi target, metode penelitian, dan jenis pendekatan.
Sampel
Dengan menggunakan tehnik sampling yang baik calon peneliti dapat menentukan ukuran sample dari sebuah penelitian. Sample merupakan subjek penelitian yang terlibat langsung dalam penelitian. Hasil dari sample tersebut pada akhir penelitian akan digeneralisasi pada populasi target.
Instrumen Penelitian
Validitas
Reliabilitas
Jenis Data
Data Primer dan Data Sekunder
Rencana Analisis Data
Univariat
Tujuan dari analisis univariat (deskriftif) adalah menjelaskan / mendeskripsikan karakteistik masing-masing variabel yang diteliti. Pada dasarnya analisis ini digunakan untuk meringkas data menjadi ukuran tengah dan ukuran variasi. Ringkasan tersebut selanjutnya dibandingkan dengan gambaran dari subjek yang lain. Dalam meringkas data numerik ukuran tengah yang biasa dipergunakan adalah mean, median, dan modus. Sedangkan nilai tengah diantaranya range, jarak inter quartil, standar deviasi.
Bivariat
Analisis ini digunakan untuk menghuji hubungan atau pengaruh dari dua buah variabel. Jenis uji bivariat disesuaikan dengan jenis data dari masing-masing variabel.
Etika Penelitian
Dalam menjelaskan etika penelitian calon peneliti harus menjelaskan masalah etik yang mungkin terjadi. Masalah etik tersebut dijelaskan oleh calon peneliti secara jelas termasuk cara mengatasi masalah etik tersebut.
Beberapa masalah etik yang biasa terjadi dalam penelitian adalah: hak untuk self determination; hak terhadap privacy dan martabat; hak terhadap anonymity dan confidentiality; hak untuk mendapatkan penanganan yang adil; dan hak terhadap perlindungan dari ketidaknyamanan atau kerugian. Hak self determination memberikan otonomi kepada subjek penelitian untuk membuat keputusan secara sadar, bebas dari paksaan untuk berpartisipasi atau tidak berpartisipasi dalam penelitian ini atau untuk menarik diri dari penelitian ini. Sedangkan hak terhadap privacy dan dignity memberikan kesempatan kepada subjek penelitian untuk menentukan waktu, dan situasi dimana dia terlibat. Dengan hak ini pula informasi yang didapatkan di subjek penelitian tidak boleh dikemukakan kepada umum tanpa persetujuan dari yang bersangkutan. Sementara itu hak anonymity dan confidentiality didasari atas hak kerahasiaan, subjek penelitian memiliki hak untuk tidak ditulis namanya atau anonim dan memiliki hak untuk berasumsi bahwa data yang dikumpulkan akan dijaga kerahasiaanya.

Menu Pada Microsoft Word





1. Standar Toolbar


Standar toolbar berisi perintah pokok yang berhubungan dengan dokumen secara menyeluruh.



Standar toolbar

Shortcut icon yang terdapat pada standard toolbar dapat dimanfaatkan sesuai fungsinya, dengan memilih salah satu tombol berikut :

1. New Blank Document, Untuk menampilkan lembar kerja baru

2. Open, Untuk membuka berkas dokumen

3. Save, Untuk menyimpan berkas dokumen

4. E-mail, Untuk mengirim isi dari dokumen sebagai pesan e-mail

5. Print, Untuk mencetak berkas dokumen

6. Print Preview, Untuk melihat hasil berkas dokumen sebelum dicetak

7. Spelling and Grammar, Untuk melakukan pemeriksaan ejaan serta susunan kalimat

8. Cut, Untuk memotong / menghilangkan objek dan merekamnya ke dalam clipboard

9. Copy, Untuk menyalin objek ke dalam clipboard

10. Paste, Untuk menampilkan objek yang terekam di clipboard

11. Format Printer, Untuk menyalin format objek atau teks

12. Undo, Untuk membatalkan perintah terakhir

13. Redo, Untuk kembali pada perintah terakhir

14. Insert Hyperlink, Menyisipkan link untuk membuat, membuka, mengetikkan sebuah dokumen atau berpindah ke dokumen lain.

15. Tables dan Borders, Untuk menampilkan atau menyembunyikan toolbar table-border

16. Insert Table, Untuk menyisipkan tabel

17. Insert Excel Worksheet, Untuk menyisipkan lembar kerja Microsoft Excel

18. Columns, Untuk melakukan pengaturan kolom Koran

19. Drawing, Untuk menampilkan atau menyembunyikan menu Drawing

20. Document Map, Untuk menentukan pada posisi mana pekerjaan yang sedang berlangsung

21. Show / Hide, Untuk menampilkan atau menyembunyikan karakter-karakter yang tidak dicetak dan teks yang tersembunyi.

22. Zoom, Untuk memperbesar atau memperkecil tampilan kerja

23. Microsoft Word Help, Untuk meminta bantuan secara



2. Formatting Toolbar

Formatting Toolbar berisi semua perintah yang berhubungan dengan pengolahan teks pada dokumen aktif.



Formatting toolbar

Shortcut icon yang terdapat pada Formatting toolbar dapat dimanfaatkan sesuai fungsinya, dengan memilih salah satu tombol berikut :

1. Style, Untuk memilih gaya pada paragraph

2. Font, Untuk menentukan jenis huruf

3. Font Size, untuk menentukan ukuran huruf

4. Bold, Untuk membuat huruf atau teks cetak tebal

5. Italic, Untuk membuat huruf atau teks cetak miring

6. Underline, Untuk membuat garis bawah

7. Align Left, Untuk membuat teks atau paragraph pada posisi center

8. Center, Untuk membuat teks atau paragraph pada posisi center

9. Align Right, Untuk membuat teks atau paragraph rata kanan

10. Justify, Untuk membuat teks atau paragraph rata kanan

11. Numbering, Untuk membuat penomoran pada teks atau paragraph

12. Bullets, Untuk membuat penandaan pada teks atau paragraph

13. Decrease Indent, Untuk menggeser left indent kearah kiri

14. Increase Indent, Untuk menggeser left indent kearah kanan

15. Outside Border, Untuk menampilkan / menyembunyikan batas garis

16. Highlight (Teal), untuk membuat penandaan pada teks

17. Font Color, Untuk mengatur warna pada huruf


3. Drawing Toolbar
Drawing Toolbar berisi fasilitas serta perintah yang berhubungan dengan gambar atau objek.



Drawing toolbar

Shortcut icon yang terdapat pada drawing toolbar dapat dimanfaatkan sesuai fungsinya, dengan memilih salah satu tombol berikut :

1. Draw, Merupakan pulldown menu yang berisi perintah-perintah untuk melakukan pengaturan gambar atau objek

2. Select Objects, Pointer untuk melakukan proses selecting / selecting objek gambar

3. Free Rotate, Untuk menentukan ukuran huruf

4. Auto Shapes, Pulldown menu yang berisi galeri bentuk-bentuk objek instant yang dapat dipilih secara otomatis

5. Line, Untuk membuat garis lurus secara vertical, horizontal maupun diagonal

6. Arrow, Untuk membuat garis lurus dengan mata panah pada bagian ujungnya

7. Rectangle, Untuk membuat objek kotak (persegei atau bujur sangkar)

8. Oval, Untuk membuat objek oval atau lingkar

9. Text Box, Untuk membuat kotak yang dapat diisi teks didalamnya

10. Insert Word Art, Untuk menyisipkan Word Art

11. Insert Clip Art, Untuk menyisipkan Clip Art

12. Fill Color, Untuk mengisi warna pada objek bidang

13. Line Color, Untuk memberi warna pada garis

14. Line Style, Untuk membuat pengaturan model garis

15. Dash Style, Untuk membuat pengaturan model garis putus-putus

16. Arrow Style, Untuk membuat pengaturan model mata panah

17. Shadow, Untuk menampilkan efek bayangan pada objek

18. 3 – D, Untuk menampilkan efek 3 Dimensi pada objek

4. Lembar Kerja Microsoft Word


1. Menu File
Menu yang berhubungan dengan operasi terhadap file dokumen dengan sub menu sebagai berikut :

Sub Menu

Fungsi

1. New, Membuat Dokumen baru

2. Open, Membuka file dari peranti / media penyimpan

3. Close, Menutup jendela dokumen aktif

4. Save, Menyimpan dokumen yang masih aktif

5. Save As, Menyimpan dokumen yang belum mempunyai nama atau mengganti nama file dokumen yang akan disimpan

6. Save As, Menyimpan dokumen dalam bentuk halaman web

7. Web Page

8. Web Page melihat contoh tampilan halaman web yang dibuat dan yang akan dicetak

9. Preview

10. Page Setup, Mengatur halaman dokumen yang akan dicetak

11. Print Preview, Melihat contoh hasil dokumen (margins, ukuran kertas) sebelum dicetak melalui printer

12. Print, Mencetak dokumen

13. Send To, Mengirim dokumen

14. Properties, Membuat ringkasan dari dokumen yang aktif

15. Exit, Keluar dari Word sebelum menutup semua dokumen

2. Menu Edit
Menu yang berhubungan dengan penyuntingan (editing) terhadap file dokumen dengan submenu sebagai berikut :

Submenu

Fungsi

1. Undo, Membatalkan perintah yang terakhir dilakukan

2. Repeat, Mengulangi perintah terakhir yang sebelumnya dibatalkan melalui perintah undo

3. Cut, Memotong sebagian atau seluruh data

4. Copi, Menyalin data

5. Paste, Menyisipkan / meletakkan hasil copi dan cut

6. Paste Special, Fasilitas pendukung perintah cut dan copi terhadap hyperlink pada dokumen

7. Clear, Membersihkan atau menghapus semua data yang ada di dokumen

8. Select All, Memilih (memblok) seluruh isi dari dokumen

9. Find, Mencari data pada dokumen

10. Replace, Menggantikan data pada dokumen dengan data baru

11. Go to, Berpindah ke halaman tertentu dari dokumen bagian – bagian dari dokumen atau footnote

12. Link, Menampilkan atau mengubah setiap link yang ada di file dokumen

13. Objek, Mengedit objek yang berasal dari insert yang berhubungan dengan link (objek Clipart, dll)


3. Menu View
Menu yang berhubungan dengan tampilan dari file dokumen dengan sub menu sebagai berikut :

Submenu

Fungsi

1. Normal menampilkan dokumen dalam status normal

2. Web Layouts menampilkan dokumen dalam layouts web

3. Print Layouts menentukan dokumen dalam layouts cetak

4. Outline menampilkan struktur dokumen

5. Toolbar memunculkan toolbar words

6. Ruler memunculkan mistar dokumen

7. Dokumen map memunculkan bagian dari sub bagian dari dokumen pada jendela tersendiri

8. Header dan Footer membuat header dan footer sebagai efek cetakan

9. Comments menampilkan toolbars reviewing dan comment pada dokumen

10. Footnotes menampilkan cetakan kaki dokumen

11. Fullscreen menampilkan dokumen satu tayangan penuh

12. Zoom mengubah ukuran penampilan dokumen words


4. Menu Insert
Menu yang berhubungan dengan penyisipan pada file dokumen dengan sub menu sebagai berikut :

Submenu

Fungsi

1. Break, untuk membuat pemutusan halaman, section, kolom atau pun teks dari dokumen word

2. Page numbers, menyisipkan nomor halaman

3. Date and Time, menyisipkan tanggal dan waktu

4. Autotext, menyisipkan text tertentu

5. Field, menyisipkan field

6. Symbol, menyisipkan symbol

7. Comments, memberikan komentar lembar kerja

8. Footnote, menyisipkan catatan kaki dokumen

9. Cattions, menyisipkan judul table grafik atau persamaan dalam table

10. Croosreverense, menyisipkan reverensi silang

11. Index dan Tables, menyisipkan indeks dokumen, daftar isi, daftar gambar

12. Picture, menyisipkan gambar dari fasilitas cliptart, pronfile autosave organitations cart dan wordart

13. Textbox, menyisipkan kotak yang dapat diisi teks

14. File, menyisipkan file dokumen

15. Object, menyisipkan objek

16. Bookmark, menyisipkan bookmark

17. Hyperlink, menyisipkan teks dan gambar hyperlink pada lembar kerja dan membuat shortcut dalam membuka lembar kerja yang tersimpan di piranti penyimpanan

5. Menu Format
Menu yang berhubungan dengan operasi pengaturan terhadap file dokumen dengan submenus sebagai berikut :

Submenu

Fungsi

1. Font, mengatur tampilan font yang digunakan dalam dokumen

2. Paragraph, mengatur paragraph

3. Bullet and Numbering, mengatur pemberian tanda dan penomoran item

4. Border and Shading, mengatur batas-batas dan pembuatan efek bayangan

5. Columns, mengatur laju kolom dalam dokumen

6. Tabs, mengatur letak tabulasi dokumen

7. Changecase, mengubah huruf capital

8. Background, mengatur warna latar belakang dari dokumen

9. Theme, mengganti style dokumen

10. Frames, mengatur frames

11. Autoformat, mengatur secara otomatis

12. Style, mengatur style paragraph


6. Menu Tools
Menu yang berhubungan dengan operasi file terhadap dokumen dengan submenu sebagai berikut :

Submenu

Fungsi

1. Spelling and Grammar, memeriksa ejaan pada kata dokumen

2. Language , mengatur penggunaan bahasa

3. Wordcount, penghitungan jumlah halaman huruf, kata dan paragraph

4. Autocorrect, untuk menggabungkan dokumen

5. Trackchanges,melihat pengubahan data yang dilakukan berdasarkan waktu, siapa dan dimana pengubahan itu terjadi di dalam jaringan computer

6. Protect Document, mengamankan atau memproteksi dokumen online

7. Collaboration, menyusun dan mengadakan pertemuan beserta dengan jadwalnya, fasilitas ini terdiri dari MeetnNow, Schedule Meeting dan Web Discussion

8. Mailmerge, menggunakan fasilitas mailmerge

9. Envelope and Lables , pembuatan surat dan label

10. Letter Wizzards, membuat surat dengan fasilitas bantuan dan word

11. Macro, membuat atau menjalankan program macro, mengedit atau menghapus macro

12. Templates and Add Ins, mengaktifkan atau menonaktifkan program Add and Templates Word

13. Costumade Menta Toolbars, menambahkan command baru, membuat menu dan toolbars sesuai dengan keinginan pengguna

14. Options, pilihan dalam pengaturan


7. Menu Table
Menu yang berhubungan dengan pembuatan table dalam dokumen. Dengan submenu sebagai berikut :

Submenu

Fungsi

1. Drawtable, membuat table dengan menggambar

2. Insert, menyisipkan table

3. Delete, menghapus data

4. Mergecells, menggabungkan sel-sel dalam table

5. Splitcels, memisahkan sel-sel dalam table

6. Convert, mengkonversi table kedalam teks atau sebaliknya

7. Sort, mengurutkan data dalam table

8. Table Property, menampilkan rangkuman dalam table


8. Menu Window
Menu yang berhubungan dengan pengaturan terhadap jendela kerja dari dokumen dengan submenu sebagai berikut :

Submenu

Fungsi

1. New Windows, memperlihatkan dokumen yang sedag di edit pada jendela baru

2. Arrange All, mengatur jendela dari dokumen

3. Split, membagi dokumen menjadi beberapa bagian


9. Menu Help
Menu yang berhubungan dengan fasilitas bantuan dari word dengan submenu sebagai berikut :

Submenu

Fungsi

1. Microsoftword Help, menampilkan fasilitas office assistantk, dengan nama logo berturut seperti berikut eClippi, thedort, F1, Thedinius, Oficelogo, Mothernature, Links dan rocki Show Office assistant melihat keterangan dan topic terpilih secara langsung tanpa melalui fasilitas help

2. What’this ? memberikan penjelasan dan fungsi word dengan menampilkan teks pada toolbars

3. Office on the web, koneksi internet pada situs office pada Web

4. Detect and Repair, mendeteksi dan memperbaiki kesalahan pada word

5. About Microsoft, melihat penjelasan tentang Word dan konfigurasi computer yang digunakan

10.24.2011

MATERI ILMU POLITIK

I. PENDAHULUAN

 Secara harfiah pengertian politik dapat dilihat dari berbgai bahasa. Dari bahasa arab politik berasal dari kata syiasah yang berarti siasat. Dari bahasa inggris politic yang berarti cerdas dan bijaksana. Sedangkan dari yunani kuno politik berasal dari kata polis yang berarti negara kota. Keanekaragaman sumber bahasa tersebut mengerucut pada kenegaraan dan kekeuasaan. Jadi dapat diambil kesimpulan bahwa ilmu politik adalah kekuasaan atau kekuatan yang dilakukan dengan kebijaksanaan dalam pengaturan kehidupan bermasyarakat termasuk di dalamnya adalah pengaturan konflik sehingga menjadi konsensus nasional.
 Ilmu politik adalah ilmu yang mempelajari mengenai segala hal yang berkaitan dengan politik itu sendiri. Ilmu politik memiliki lima konsep pokok yaitu:
1. negara
negara merupakan suatu kawasan teritorial yang didalamnya terdapat sejumlah penduduk yang mendiaminya, dan memiliki kedaulatan untuk menjalankan pemerintahan, dan keberadaannya diakui oleh negara lain.kekuasaan
kekuasaan adalah kemampuan sesuatu untuk mempengaruhi tingkah laku sesuatu yang lainnya agar tingkah laku tersebut terpola sedemikian rupa sesuai dengan yang diingnkan oleh pemegang penguasa.
2. pengambilan keputusan
keputusan adalah membuat pilihan di antara beberapa alternatif pilihan lainnya, pengambilan keputusan adalah serangkaian proses untuk mencapai suatu keputusan.
3. kebijaksanaan
kebijaksanaan adalah sesuatu keputusan oleh pelaku politik untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
4. pembagian dan alokasi.
Adalah pembagian atau penjatahan dari nilai- nilai dalam masyarakat.

 Kemudian, dikenal berbagai sistem politik, yang dianut oleh negara-negara di dunia,antara lain : autoritarian, demokrasi, diktatorisme, fasisme, federalisme, feminisme, fundamentalisme keagamaan, globalisme, imperialisme, kapitalisme, komunisme, liberalisme, libertarianisme, marxisme, meritokrasi, monarki, nasionalisme, rasisme, sosialisme, theokrasi, totaliterisme, oligarki, dan lain lain.


 Terdapat beberapa hal yang menjadi sasaran dilakukannya politik. Antara lain:
1. Pendidikan
2. Kekayaan
3. Kesehatan
4. Keterampilan
5. Kasih sayang
6. Kejujuran/keadilan
7. Keseganan

 Pendekatan Ilmu politik
Terdapat beberapa pendekatan dalam ilmu politik yang sering dilakukan oleh para ilmuan politik. Pertama adalah pendekatan tingkah laku berhubungan dengan fakta, empiris dan lain lain. Yang kedua adalah pendekatan yang dilakukan secara tradisional yaitu yang berhubungan dengan nilai dan filsafat.

II. SEJARAH ILMU POLITIK

Ilmu politik merupakan satu cabang dari ilmu-ilmu sosial yang memiliki sejarah yang kompleks. Dalam satu pendapat dikemukakan bahwa ilmu politik adalah ilmu sosial tertua di dunia. Hal ini ditinjau dari pengertian politik sendiri, yaitu sebagai pembahasan secara rasionil dari berbagai aspek negara dan kehidupan politik.¬¬¬1
Fakta mengatakan bahwa ilmu politik telah dikenal sejak sebelum masehi. Hal ini terbukti dari karya-karya para ahli, yaitu Herodotus, Plato, Aristoteles, dan sebagainya. Yang menunjukan bahwa di Yunani Kuno telah terjadi pemikiran mengenai negara dan strukturnya sejak ditahun 450 s.M. Aristoteles, seorang filosof Yunani yang dianggap sebagai bapak ilmu politik, sejak beberapa abad yang lalu telah membahas secara struktural mengenai peranan warga negara dalam negaranya. Yang dianggap sebuah negara oleh Aristoteles adalah mereka yang turut ambil andil dalam tata pemerintahan, “He who the power to take part in the deliberative or judical administration of any state is said by us to be a citizen of that state… and he is a citizen in the highest sense who shares in the honour of the stage…”2
Bagi Plato dan Aristoteles, di Yunani Kuno terdapat organisasi warga negara yang disebut polis. Polis bertujuan menjamin kehidupan yang baik bagi warga negaranya dan polis itu dipertahankan demi kehidupan yang baik pula.3 Di Yunani pula, mulai timbul bentuk negara demokrasi langsung. Dan karena telah melahirkan struktur negara yang baik maka ilmu politik pada zaman Yunani Kuno dianggap sebagai the master science. Polis Yunani memiliki sebuah sifat khas, yaitu totaliter. Totaliter memiliki arti bahwa polis merupakan suatu struktur yang meliputi negara dan masyarakat yang tidak dapat dipisahkan.
Lain pula di Asia, India misalnya, tulisan mengenai politik yang terkumpul dalam kesusastraan Dharma Sastra dan Artha Sastra yang berasal dari masa 500 s.M. Cina, filsuf-filsuf seperti Consfucius atau K’ung Fu Tzu, Mencius, dan Shang Yang telah melahirkan teori dari masa sebelum masehi. Arab abad 11 M terdapat karya al-Marwardi berjudul al-Ahkam as-Sulthaniyyah
Majapahit, sekitar abad ke-13 dan ke-15 M dan Babad Tanah Jawi, merupakan penggagas beberapa karya tulisan mengenai kenegeraan di Indonesia.
Di Eropa, Jerman, Austria, Perancis, Inggris permasalahan politik banyak dipengaruhi ilmu hukum, dan bahasanya dianggap tidak dapat dilepaskan dari sejarah. Sampai didirikannya sekolah politik di Inggris, ilmu politik dikenal sebagai ilmu yang memiliki disiplin tersendiri yang mampu mendapat tempat dalam kurikulum peguruan tinggi.
Di Amerika Serikat, ilmu politik berkembang bersamaan dengan perkembangan sosiologi dan psikologi, sehingga sedikit banyak kedua ilmu tersebut mempengaruhi metodologi dan terminologi ilmu politik. Kemudian pengakuan ilmu politik berjalan secara cepat dan dapat dilihat dari didirikannya American Political Science Association (APSA) pada tahun 1904.
Usai Perang Dunia II, ilmu politik berkembang sangat pesat. Hal ini didorong oleh badan internasional, UNESCO. Terdorong oleh ketidakseragaman dalam terminologi dan metodologi ilmu politik.
Penelitian mengenai negara dilakukan secara pesat oleh berbagai Falkutas Hukum di dunia, termasuk Indonesia. Maka dari itu tidak mengherankan bahwa, pada awal perkembangannya ilmu politik di Indonesia masih dibayang-bayangi ilmu hukum. Akan tetapi secara berangsur-angsur ilmu politik menjadi suatu ilmu yang memiliki disiplin khusus di Indonesia.
Pada abad ke-18, munculnya aliran liberalisme di Eropa tugas negara dianggapa negatif, karena dianggap sebagai organisasi yang hanya menjamin ketertiban dan keamanan para warga negaranya yang secara terpaksa diterima keberadaannya. Kehidupan sosial menjadi tabu dan semakin sedikit pula campur tangan negara terhadap kehidupan sosial. Mengingat liberalisme merupakan faham yang mengutamakan kebebasan individu.
Saat ini, negara sebagai komponen utama dari ilmu politik selalu berada dalam dua ciri khas, yaitu totalitarisme yang dianut oleh polis pada zaman Yunani Kuno dan liberalisme yang sebagaimana dianut oleh Eropa pada abad ke-18.



III. METODE ILMU POLITIK

Kata metodologi secara etimologi dapat diuraikan yaitu, metode berarti cara, sedangkan logi berasal dari kata logos berarti ilmu pengetahuan. Jadi secara etimologi metodologi adalah ilmu pengetahuan tentang cara untuk mengerjakan sesuatu agar diperoleh pengertian ilmiah terhadap suatu pengetahuan yang benar.
Secara istilah pengertian metode adalah cara-cara dan alat perlengkapan yang membantu usaha ilmu untuk menemukan kebenaran yang objektif. Semakin tepat metode yang dipergunakan, maka ilmu tersebut akan semakin mendekati kenyataan. Khusus bagi ilmu sosial, metode dipandang memiliki peranan yang sangat penting untuk mengkaji objek-objek yang berkaitan dengan ilmu sosial.
Metode dalam ilmu sosial dapat disetarakan dengan alat-alat dalam penelitian eksakta. Namun sebuah perbedaan muncul bahwa ilmu eksakta berobjekkan benda mati yang merupakan fator konstan. Dan ilmu sosial berobjekkan makhluk yang merupakan bagian dari lingkungan sekelilingnya, sehingga semua kejadian yang terjadi dalam lingkup ilmu sosial menjadi faktor-faktor yang variabel.
Dikarenakan lmu politik merupakan cabang dari ilmu sosial yang memiliki faktor variabel, maka dalma pengkajiannya harus digunakan banyak metode agar ilmu politik semakin dapat menambah sifat keilmiahannya. Metode-metode yang dibahas berdasarkan atas Induksi, yaitu kesimpulan umum yang diperoleh dari pemikiran peristiwa konkrit. Dan deduksi, yaitu proses penyelidikan yang didasarkan atas azas umum yang dipergunakan untuk menerangkan peristiwa khusus. Berikut metode yang dipergunakan oleh para ahli ilmu politik dalam pengkajian penelitiannya:

1. Metode Filosofis
Metode ini dipergunakan untuk mempelajari masalah-masalah politik yang langsung berhubungan dengan kehidupan politik manusia yang dikaji sedalam-dalamnya. Masalah-masalah fundamental dalam ilmu politik diselidiki secara terperinci sampai pada inti hakekatnya. Melalui metode ini ilmuan politik menyelidiki objek ilmu politik dan digabungkan dengan suatu ide abstrak. Dan dari ide-ide abstrak itulah dibuat deduksi- deduksi tentang gejala yang diselidiki. Metode filosofis bersifat deduktif, spekulatif dan terkadang metafisis.

2. Metode Yuridis
Lembaga – lembaga atau gejala- gejala politik yang diselidiki dengan penggunaan metode yuridis ditinjau dengan dengan menitik beratkan aspek– aspek yuridisnya. Penggunaan metode menggunakan keserasian dalam negara sehingga melahirkan lewajiban antara pemerintah dan rakyatnya dan kemudian merupakan aturan yang harus diikuti sehingga pada saatnya akan semakin meningkat keberadaan keserasian tersebut dalam kehidupan bernegara.
Ilmuan politik yang pertama kali menggunakan metode ini adalah ilmuan berkebangsaan Jerman, Von Gerber. Dalam perkembangannya motede ini digunakan oleh beberapa ilmuan politik seperti, Georg Jellinek, Paul Laband, Hans Kelsen dan lain lain. Pada umumnya penggunaan metode ini bersamaan dengan penggunaan metode historis – komparatif.

3. Metode Historis
Metode ini didasarkan atas analisa kenyataan perjalan waktu dari kenyataan-kenyataan sejarah yang ditinjau dari asal mula, pertumbuhan , perkembangan, sebab akibat, dan bagaimana perwujudan sebab akibat tersebut dalam sejarah. Metode historis dalam penggunaannya selalu bergandengan dengan deskriftif analisa dan metode perbandingan. Cara kerja dari metode ini adalah dengan cara menyelidiki bagian doktrin evolusi dari kehidupan sosial – politik manusia. Akan tetapi bila berkaca pada kenyataan yang sekarang terjadi, metode historis sudah cukup ditinggalkan di bandingkan dengan maraknya penggunaan metode ini dahulu, karena terjadi perbedaan yang signifikan antara fenomena politik pada masa lalu dan fenomena yang terjadi pada dewasa ini baik dari segi jenis maupun sifatnya.

4. Metode Ekonomi
Metode ini dipergunakan para sarjana ilmu politik untuk mengetahui aspek-aspek ekonomis dari suatu materi. Dengan kata lain, semua gejala sosial politik dianggap sebagai penjelmaan dari hubungan produksi yang berlaku dalam kehidupan masyarakat.

5. Metode Sosiologi
Dalam metode ini lembaga politik dilihat sebagai gejala sosial berupa organisme sosial. Organisme sosial itu meliputi para individu sebagai subjek penting dalam lembaga politik. Fungsi utama dari metopde ini adalah untuk mendapatkan gambaran- gambaran yang nyata mengenai keadaan lembaga-lembaga politik.

6. Metode Psikoligis
Penyelidikan dengan menggunakan metode ini menggunakan dalil-dalil serta hukum-hukum psikologis untuk berbagai masalah politik. Hubungan politik digambarkan berdasarkan fungsi, motif, peranan kepribadian , sifat psikis dari pihak dalam ruang lingkup tersebut. metode ini banyak digunakan dalam penyelidikan kasus-kasus potik yang berhubungan dengan kepribadian. Misalnya mengenai kepemimpinan.

7. Metode Induksi
Metode induksi adalah suatu metode dengan cara kerja mengumpulkan beberapa fakta dan data tertentu kemudian menarik kesimpulan dari data yang telah dikumpulkan

8. Metode Deduksi
Metode deduksi yaitu metode yang menganalisis fakta dan data dengan cara memaksimalkan potensi akal agar tercipta kerasionalan dalam proses penguraiannya.

9. Metode Dialektis
Metode dialektis menggunakan proses tanya jawab untuk mencari pengertian. Teknik komunikasi demikian, dapat diperoleh hubungan antar semua pihak dengan tujuan agar tidak terjadi ketimpangan dan mengharapkan keterbukaan dan saling mengenal.

10. Metode Perbandingan
Metode ini menggunakan proses pengukuran sesuatu berdasarkan perbedaan dan persamaan satu dengan yang lain yang sejenis. Misalnya, dengan membuat pengukuran kepada suatu kelompok tertentu untuk melihat keberagaman sudut pandang.

11. Metode Fungsional
Metode fungsional yaitu suatu metode yang dalam cara kerjanya membahas objek dan gejala politik, contoh fungsi dan pengaruh baik positif maupun negatif dalam penyelenggaraan politik pemerintahan.

12. Metode Sistematis
Metode sistematis yaitu metode yang berangkat dari penghimpunan materi yang teratur, seimbang, berkesinambungan, saling terkait satu sama lain, dan memiliki arah tujuan yang sama.

13. Metode Sinkretis
Metode ini menggabungkan bebeparapa faktor seperti: data, aliran, keilmuan, budaya, dan sistem yang diproses sedemikian rupa untuk mendapatkan pemikiran yang objektif.



III. RUANG LINGKUP ILMU POLITIK

Menurut badan internasional, UNESCO terdapat batasan-batasan yang dapat membedakan ilmu politik dengan ilmu lainnya. Batasannya adalah sebagai berikut:

1. Bidang Teori Politik
a. Teori Politik
Generalisasi abstrak mengenai beberapa fenomena. Penyusunan teori selalu memakai konsep yang lahir dari pemikiran manusia yang bersifat abstrak.
Teori politik adalah bahasan mengenai tujuan dari kegiatan politik, cara-cara untuk mencapai tujuan itu, kemungkinan dan kebutuhan yang ditimbulkan situasi politik tertentu, dan kewajiban-kewajiban dalam tujuan politik.
Menurut Thomas P. Jenkin, dalam The Study of Political Theory, terdapat dua macam teori politik:
• Teori-teori yang mempunyai dasar moril dan menentukan norma politik. Yang termasuk golongan ini antara lain, filsafat politik, teori politik sistematis, ideologi politik
• Teori-teori yang menggambarkan dan membahas fenomena dan fakta-fakta politik dengan tidak mempersoalkan norma atau nilai politik.
b. Sejarah perkembangan ide-ide politik
2. Bidang Lembaga Politik
a. Undang-undang dasar atau constitution
Menurut E. C. S. Wade dalam buku Constitutional Law undang-undang dasar adalah naskah yang memaparkan rangka dan tugas-tugas pokok dari badan-badan pemerintahan suatu negara dan menentukan pokok-pokok cara kerja badan-badan tersebut. Undang-undang dasar adalah bagian tertulis dari suatu konstitusi sedangkan konstitusi menulis peraturan yang tertulis dan tidak tertulis.
Undang-undang dasar dapat dianggap sebagai kumpulan azas yang menetapkan bagaimana kekuasaan dalam suatu negara dibagi, cara-cara bagaimana pusat kekuasaan bekerjasama antara satu dengan yang lain dan merekam hubungan-hubungan dalam suatu negara.
b. Pemerintahan Negara
c. Pemerintahan Daerah
d. Administrasi Negara
e. Perbandingan Lembaga Politik
3. Bidang Kepartaian, Golongan, dan Pendapat Umum
a. Partai Politik
Partai politik pertama-tama lahir di negara-negara Eropa Barat secara spontan dan berkembang menjadi suatu penghubung antara pemerintah dan rakyat. Partai politik dianggap sebagai manifestasi dari sistem politik yang sudah modern. Secara umum partai politik adalah suatu kesatuan anggota yang memiliki orientasi, nilai-nilai, dan cita-cita yang sama yang dikumpulkan secara terorganisir dengan tujuan memperoleh kekuasaan politik dan melaksanakan kebijaksanaan politik. Partai politik memiliki beberapa fungsi di dalam negara demokratis antara lain:
• Partai sebagai sarana komunikasi politik. Dalam hal ini tugas partai politik adalah menyalurkan berbagai pendapat dan aspirasi masyarakat sehingga dapat menekan kesimpangsiuran pendapat dikalangan masyarakat.
• Partai politik sebagai sarana sosialisasi politik. Di dalam ilmu poltik, sosialisasi politik berarti sebagai proses dimana seseorang dapat memahami fenomena politik yang berlaku di dalam kehidupan bermasyarakat. Selain itu sosialisasi politik dapat diartikan sebagai proses yang berkaitan dengan proses penyampaian norma-norma dan nilai-nilai dari satu generasi ke generasi yang lain oleh masyarakat.
• Partai politik sebagai sarana rekruitmen politik. Dalam kehidupan berpartai, sudah sewajibnya untuk mencari dan mengajak sebanyak-banyaknya orang yang berkompeten untuk turut serta dalam proses politik.
• Partai Politik sebagai sarana pengatur konflik. Konflik yang dapat terjadi misalnya persaingan dalam merebutkan kursi dalam sistem pemerintahan, masalah demokrasi, dan perbedaan pendapat dalam sistem kemasyarakatan.

b. Golongan-golongan dan organisasi-organisasi
c. Partisipasi masyarakat dan pemerintah

4. Bidang Hubungan Internasional
a. Politik Internasional
b. Organisasi dan administrasi internasional
c. Hukum internasional


Dalam perkembangannya pada dewasa ini, ilmu politik lebih memiliki banyak kesamaan dengan ilmu-ilmu lain. Maka untuk memperluas bahasan dari ilmu tersebut terdapat beberapa pembagian ruang lingkup lagi yang berkaitan dengan hal tersebut seperti yang tecantum sebagai berikut:
1. bidang kebiksanaan pemerintah
a. pengambilan keputusan pemerintah
b. sistem pendelegasian wewenang
c. hubungan pusat dengan daerah

2. bidang ekonomi politik
a. politik perdagangan dunia
b. globalisasi ekonomi
c. kutub-kutub ekonomi yang berpengaruh

3. bidang sosiologi politik
a. pengkajian pressure group
b. pengkasian interest group
c. telaah budaya politik

4. bidang psikologi politik
a. teori penguasaan massa
b. teori-teori demokrasi
c. normalisasi kehidupan masyarakat

5. bidang filsafat politik
a. estetika politik
b. etika politik
c. logika politik

6. bidang pelayanan politik
a. administrasi pemerintahan daerah dan pusat
b. teori-teori organisasi
c. manajemen pemerintah

7. bidang aturan politik
a. perubahan dan pembentukan konstitusi
b. legitimasi kekuasaan
c. peraturan-peraturan daerah dan pusat



IV. KAJIAN / OBJEK ILMU POLITIK

Ilmu politik sudah diakui sebagai ilmu pengetahuan yang berdiri sendiri, memiliki disiplin ilmu tersendiri serta memiliki objek sebagai prasyaratnya. Objek adalah sesuatu yang menjadi pokok pembicaraan, apa yang diamati, diteliti, dipelajari serta sesuatu yang dibahas dalam displin ilmu tertentu.
Objek terdiri dari dua macam yaitu objek formal dan objek materil. Objek materil suatu ilmu bisa saja sama dengan objek materil ilmu yang lainnya. Hal tersebut dikarenakan objek materil lebih bersifat umum dan merupakan topik yang bisa saja dibahas secara global. Akan tetapi yang membedakan terletak bada objek formilnya, objek formil suatu ilmu dengan ilmu lain pastilah berbeda dikarenakan sudut pandang yang dikenakan berasal dari ilmu masing- masing. Kemudian, objek formil selalu ditinjau secara khusus dan spesifik. Objek materil dapat dikatakan sebagai persoalan pokok, sedangkan objek formal disebut pusat perhatian.
Objek materil yang dibahas dalam ilmu politik identik dengan objek materil yang dimiliki oleh ilmu kenegaraan lainnya, yaitu negara. Ilmu kenegaraan itu adalah ilmu politik, ilmu pemerintahan, ilmu hukum tata negara, ilmu administrasi negara, dan ilmu negara.
Ilmu politik memiliki negara sebagai objek materinya, sedangkan secara khusus ilmu politik mengkaji mengenai:
• pembuatan keputusan
• kekuasaan
adalah kemampuan sesuatu untuk mempengaruhi tingkah laku sesuatu yang lainnya agar tingkah laku tersebut terpola sedemikian rupa sesuai dengan yang diingnkan oleh pemegang penguasa. Manusia memiliki sifat alami sebagai penguasa, manusia seringkali berkehendak dan melakukan segara cara agar kemauannya tersebut dapat tercapai, salah satunya dengan cara memiliki kekuasaan terhadap hal tertentu

• kekuatan kelompok
• keresahan masyarakat
• interest group
• sistem pemerintahan termasuk pemerintah dan organisasi internasional
• perilaku politik
• kebijakan publik.
• keberhasilan pemerintahan.
• Kepentingan partai politik
• Konflik
• Perilaku kepemimpinan
• Budaya politik
• Sosialisasi politik


PENUTUP
Dari berbagai uraian di atas dapat ditarik suatu simpulan bahwa ilmu politik adalah ilmu yang sudah sangat lama ada di dunia ini. Politik adalah suatu cabang ilmu sosial yang berkaitan dengan negara beserta semua aspek pendukungnya.
Untuk mempelajari masalah ilmu politik, kita membutuhkan beberapa metode sebagai alat untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Ruang lingkup ilmu politik membuat ilmu politik tidak sama dengan ilmu sosial lainnya, hal itu membatasi materi-materi dalam ilmu politik agar tidak masuk ke dalam ilmu lainnya.



DAFTAR PUSTAKA

Budiarjo, Miriam. Dasar Dasar Ilmu Politik. Jakarta : PT. GRAMEDIA PUSTAKA, 2005

Isjwara, F. Pengantar Ilmu Politik. Bandung : Penerbit Binacipta, 1974

Syafiie, Kencana Inu. Ilmu Politik . Jakarta : Rineka Cipta, 1997

http://feedfury.com/content/17146947-pendekatan_penelitian_sejarah.html

http://id.wikipedia.org/wiki/Politik.html

http://pengantarilmupolitik.blogspot.com/2006_03_01_archive.html

Read more: http://nick-am.webnode.com/news/materi-ilmu-politik/
Create your own website for free: http://www.webnode.com